Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembebasan 12 Sandera oleh Hamas Akan Dibarter dengan Jeda Kemanusiaan 3 Hari

Qatar sedang memediasi perundingan antara Hamas dan Israel untuk membebaskan 12 sandera Hamas yang akan dibarter dengan jeda kemanusiaan 3 hari.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Pembebasan 12 Sandera oleh Hamas Akan Dibarter dengan Jeda Kemanusiaan 3 Hari
AFP/SAID KHATIB
Wanita Palestina berduka atas jenazah anggota keluarga yang sama yang tewas dalam pemboman Israel, di rumah sakit al-Najar, sebelum pemakaman mereka di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina kelompok Hamas. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. (Photo by SAID KHATIB / AFP) 

Dalam pidatonya di televisi Al-Aqsha hari Rabu kemarin, Abu Obaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas mengatakan, satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan penuh para tawanan adalah melalui “pertukaran tahanan secara menyeluruh atau bertahap.”

Juru bicara Brigade Qassam mengatakan kelompok tersebut menahan tawanan perempuan, orang sakit dan lanjut usia serta warga sipil lainnya, namun menekankan bahwa Israel juga menahan orang-orang yang sama di penjara mereka.

Baca juga: Cegah Iran Gabung Perang, Pasukan Khusus Rangers Inggris Berlatih di Lebanon dan Bersiap Masuk Gaza

“Masalah ini tidak dapat diselesaikan kecuali melalui perdagangan dalam masing-masing kategori ini [tahanan dan tawanan] atau melalui proses komprehensif yang mencakup semua orang,” tambahnya.

Hamas saat ini menawan lebih dari 240 orang, termasuk tentara Israel dan warga sipil serta orang asing, sejak Hamas melakukan serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober yang menurut klaim pihak berwenang Israel menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Dalam serangan itu, Hamas berhasil menyandera warga Israel di kota-kota di Israel selatan.

Hamas menyerukan pertukaran tahanan, menuntut Israel membebaskan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel di Israel dan Tepi Barat yang diduduki.

Di Israel, kelompok keluarga dengan orang-orang tercinta yang ditawan di Gaza telah menekan Netanyahu untuk mempertimbangkan kesepakatan tersebut, yang mereka sebut sebagai “semua untuk semua”.

Berita Rekomendasi

Gelombang Pengungsi Warga Gaza Utara

Di Gaza, Israel terus menggiring warga Palestina keluar dari wilayah Gaza utara yang telah terkepung kendaraan lapis baja Israel. Gelombang pengungsi warga Gaza berjalan kaki menuju selatan, sepanjang Rabu kemarin.

Para pengungsi Palestina, sebagian diantaranya adalah perempuan dan anak-anak berisiko terjebak peperangan antara Hamas dan Israel. Israel sendiri terus membombardir bagian tengah dan selatan Gaza yang menjadi daerah kantong pengungsi Palestina saat konflik Hamas-Israel memasuki bulan kedua awal November ini.

Serangan udara jet tempur Israel menghantam rumah-rumah di kamp pengungsi Palestina Nusseirat pada Rabu pagi, 8 November 2023 menewaskan 18 orang. Di Khan Younis, enam orang tewas dalam serangan udara, termasuk diantaranya korban perempuan.

Pemandangan sekolah Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang menampung pengungsi Palestina di Khan Yunis, Gaza pada 22 Oktober 2023.
Pemandangan sekolah Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang menampung pengungsi Palestina di Khan Yunis, Gaza pada 22 Oktober 2023. (Abed Zagout – Anadolu Agency)

“Kami sedang duduk dengan damai ketika tiba-tiba serangan udara F-16 mendarat di sebuah rumah dan meledakkannya, seluruh blok, tiga rumah bersebelahan,” ungkap Mohammed Abu Daqa, saksi pengungsi warga Palestina.

“Warga sipil, semuanya warga sipil. Seorang wanita tua, seorang pria tua, dan masih banyak lagi yang hilang di bawah reruntuhan,” sebutnya.

Ribuan warga sipil lainnya masih berada di wilayah utara yang dikepung, termasuk rumah sakit utama Al-Shifa di Kota Gaza, tempat pengungsi Umm Haitham Hejela berlindung bersama anak-anaknya yang masih kecil di tenda darurat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas