Tentara Bayaran AS di Zaporozhye Ukraina Berbondong-bondong ke Israel, Rusia Kian di Atas Angin?
banyak tentara bayaran tampaknya menyadari kalau pertaruhan mereka di Ukraina mungkin merupakan "tindakan yang sembrono."
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tentara Bayaran AS di Ukraina Berbondong-bondong ke Israel, Rusia Kian di Atas Angin?
TRIBUNNEWS.COM - Tentara bayaran asing di Angkatan Bersenjata Ukraina yang berbasis di wilayah Zaporozhye, termasuk mereka yang berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS), dilaporkan telah berangkat ke Israel.
Laporan itu dilansir media Rusia, Sputnik menindak lanjuti laporan media Spanyol, El Mundo yang sebelumnya mengabarkan kalau tentara bayaran asal Spanyol kini memilih gabung berperang bersama Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza.
Baca juga: Tentara Bayaran Gabung Tentara Israel Perang Lawan Hamas di Gaza, Dibayar Rp 65 Juta Per Minggu
Soal kabar tentara bayaran di militer Ukraina tersebut, koresponden perang Rusia untuk RT, Igor Zhdanov, melaporkan melalui Telegram kalau Militer Rusia sudah lama tidak menemukan adanya para tentara bayaran itu di tengah operasi khusus (diksi yang dipilih Rusia untuk invasi) yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Sudah lama sejak tidak ada orang asing yang terdengar dalam obrolan radio yang disadap," tambahnya.
Selama upaya serangan balik yang dimulai pada awal Juni silam, Kiev diketahui telah mengerahkan banyak pasukan ke arah Zaporozhye.
Media Rusia mengklaim barisan militer Ukraina secara signifikan didukung oleh tentara bayaran asing.
Beberapa di antaranya, seperti kelompok militer swasta Forward Observations Group (FOG) asal AS, yang melakukan perjalanan ke Ukraina.
"FOG gemar mengambil gambar dan rekaman video untuk konsumsi media sosial," tulis sputnik.
Namun, ketika pasukan Moskow terus melancarkan serangan presisi dalam invasinya, media Rusia mengklaim, banyak tentara bayaran tampaknya menyadari kalau pertaruhan mereka di Ukraina mungkin merupakan "tindakan yang sembrono."
"Terlebih, serangan Rusia menargetkan fasilitas pelatihan yang didirikan oleh tentara asing," tulis laporan itu.
Datang Bukan untuk Berperang Bersama Ukraina
Ulasan Sputnik juga menggarisbawahi sejumlah faktor kegagalan serangan balasan Ukraina ke wilayah pendudukan Rusia.
"Pertama, upaya ofensif tersebut terkenal gagal karena Kiev tidak mampu memberikan keberhasilan yang signifikan bagi negara-negara donor di Barat.
"Kemudian, konflik Palestina-Israel meningkat, menarik perhatian media, dan menambah “kelelahan Ukraina,” tulis ulasan tersebut.
Kabar kepergian tentara bayaran dari pasukan Kiev ini disertai klaim kalau Moskow saat ini sudah di atas angin dalam perang melawan Ukraina.