Houthi Yaman Masih Tahan Kapal Kargo Israel, Netanyahu Bantah Klaim Sebagai Pemilik
Israel membantah memiliki kapal Galaxy Leader dan menyatakan kapal kargo tersebut milik perusahaan Inggris dan dioperasikan Jepang.
Penulis: Choirul Arifin
Pekan lalu, kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran mengatakan mereka dapat menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb.
Saree memperbarui peringatannya bahwa kapal apa pun milik Israel atau pihak yang mendukungnya akan menjadi target sah pasukan Houthi.
“Kami menegaskan kelanjutan operasi militer kami terhadap [Israel] sampai agresi dan kejahatan buruk terhadap saudara-saudara Palestina kami di Gaza dan Tepi Barat berhenti,” kata Saree.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak terlibat dalam kepemilikan kapal Galaxy Leader, termasuk untuk pengoperasian maupun keterlibatan awak kapalnya.
Mereka menuduh serangan itu adalah “tindakan terorisme Iran” yang mempunyai konsekuensi terhadap keamanan maritim internasional.
“Ini… mewakili peningkatan permusuhan Iran terhadap warga dunia bebas, yang juga berdampak internasional terhadap keamanan rute pelayaran global,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri, tanpa memberikan bukti apa pun mengenai tindakan Iran. keterlibatan.
“Tidak ada orang Israel di kapal itu,” lanjutnya, seraya menambahkan bahwa 25 awak kapal tersebut berasal dari Ukraina, Meksiko, Filipina, Bulgaria, dan negara-negara lain.
“Iran di masa lalu telah menjauhkan diri dari berbagai kelompok bersenjata di Timur Tengah yang menentang Israel,” kata Dorsa Jabbari dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota Iran, Teheran.
“Tetapi mengingat pemboman terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap Gaza dan apa yang mereka sebut sebagai ‘genosida’ terhadap penduduk Palestina, Iran mengatakan bahwa konflik tersebut dapat menyebar.”
Pemerintah Jepang hari Senin ini menyatakan “mengutuk keras” penyitaan kapal yang dioperasikan oleh Nippon Yusen. Operator Jepang sebelumnya pada hari Senin mengatakan pihaknya tidak dapat segera mengkonfirmasi kepemilikan kapal tersebut, menurut kantor berita AFP.
Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan Washington “menyadari situasi tersebut dan memantaunya dengan cermat”.
“Penyitaan kapal Galaxy Leader di Laut Merah oleh Houthi merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.
“Kami menuntut pembebasan segera kapal dan awaknya. Kami akan berkonsultasi dengan mitra PBB kami untuk langkah selanjutnya yang tepat.”