Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sniper Ukraina Tembak Tentara Rusia Jarak 2.709 Meter, Rekor Penembak Jitu di Medan Perang Pecah

Penembak jitu SBU menulis ulang aturan penembak jitu global, menunjukkan kemampuan tak tertandingi untuk beroperasi secara efektif pada jarak jauh

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Sniper Ukraina Tembak Tentara Rusia Jarak 2.709 Meter, Rekor Penembak Jitu di Medan Perang Pecah
Twitter via The Sun
Senapan asli buatan Ukraina Horizon's Lord yang digunakan sniper Ukraina menembak tentara Rusia dari jarak jauh 

Resimen Pasukan Operasi Khusus ke-3 Ukraina diperkirakan berada di balik tembakan luar biasa itu saat berpatroli di wilayah Donetsk.

“Itu terjadi di arah Donetsk. Akibatnya, tiga orang Rusia tewas dan dua lainnya luka-luka. Selama bekerja, bisa mengenai dua musuh sekaligus dengan satu tembakan.

Kantor Komunikasi Strategis Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada saat itu penembak jitu hampir saja memecahkan rekor dunia untuk pembunuhan terlama dalam pertempuran.

Mereka mengatakan: "Penjajah dilenyapkan oleh tembakan tepat pasukan khusus kami dari jarak 2.710 meter (8.891 kaki) - jarak yang sekarang menempati peringkat kedua dunia, dikonfirmasi oleh komando Angkatan Bersenjata."

Sniper Asal Kanada Kabur dari Ukraina

Bisa jadi sniper pembunuh Rusia ini jadi hebat karena tuntutan hidup. Ia harus berjuang karena negaranya sedang diserang oleh Rusia.

Namun sniper yang tak disebutkan namanya ini lebih hebat dari Wali, sniper asal Kanada yang akhirnya kabur tak betah berperang di Rusia.

Sniper berinisial 'Wali' mengaku kecewa atas situasi militer di Ukraina.

BERITA REKOMENDASI

Dalam sebuah wawancara video media La Presse Quebec Kanada, Wali mengatakan ada kekacauan, penjarahan, dan ketidakmampuan dalam militer Ukraina

Sosok Wali pernah mendapatkan tempat di media arus utama barat. Ia diglorifikasi sebagai sosok hebat yang menginspirasi banyak petempur asing datang membantu Ukraina.

Wali telah kembali ke Quebec, Kanada, tempat asalnya. Ia hanya sebentar di Ukraina, dan mengaku tidak pernah menembak musuh.

Kepada media lokal Quebec, Wali mengungkapkan kekecewaan yang mengerikan. Dia mengklaim tidak ada persenjataan memadai, pelatihan buruk, pencatutan dan desersi militer.

Wali menjawab seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Maret agar warga asing bergabung ke legion internasional guna membantu Ukraina.

Ia secara sukarela berjuang untuk tiba di Ukraina. Selanjutnya kabar kehadiran Wali memperoleh lpiutan luas media barat.

Digembar-gemborkan Media

Ia digambarkan mantan tentara Kanada yang juga secara sukarela berperang Bersama militan Kurdi di Irak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas