Turki Evakuasi Anak-anak yang Terluka dan Sakit di Gaza
Pemerintah Turki akan mengevakuasi sejumlah anak dan remaja yang terluka atau sakit di Gaza sebagai bagian dari evakuasi putaran ketiga.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Pemerintah Turki akan mengevakuasi sejumlah anak dan remaja yang terluka atau sakit di Gaza sebagai bagian dari evakuasi putaran ketiga.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan pihaknya berhasil mengevakuasi tiga anak yang sakit dan telah dibawa ke Turki, Kamis (23/11/2023) kemarin.
“Kami telah berhasil mengevakuasi seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, serta dua anak perempuan berusia 9 dan 10 tahun. Mereka akan menerima perawatan di Turki,” ujar Koca.
Sebelumnya, rencana Turki mengevakuasi 50 anak-anak Palestina pada putaran ketiga telah ditunda karena masalah izin pembebasan anak-anak tersebut. Meski begitu, sebagian besar masalah tersebut kini telah teratasi dan para pejabat Turki sedang berupaya menyelesaikan persiapannya.
“Kami memperkirakan evakuasi ketiga akan dilakukan Jumat (24/11/2023) dan ini akan menjadi evakuasi yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja,” kata Koca.
Hingga saat ini, Pemerintah Turki telah mengirimkan sekitar 800 metrik ton bantuan kemanusiaan, pasokan medis, obat-obatan, dan personel medis ke Mesir untuk warga Gaza.
Pemerintah Turki juga berencana mendirikan rumah sakit lapangan di sisi Gaza yang berbatasan dengan Rafah.
Baca juga: Turki hingga Spanyol Kecam Serangan terhadap RS Al-Shifa, Erdogan: Biadab Bom Warga Sipil
Rencana tersebut sedang dikoordinasikan dengan sejumlah pihak, termasuk pejabat Mesir dan Israel untuk mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk rumah sakit lapangan.
Baca juga: Ekonomi Israel Kian Memburuk, Diperkirakan Rugi Rp 750 Trilun akibat Serangan ke Gaza Palestina
“Tim yang dibentuk bersama Israel, Mesir, dan Turki berkoordinasi di Mesir, khusus untuk melakukan kerja lapangan. Kami sedang dalam tahap identifikasi lokasi,” kata Koca.
"Kami ingin mengambil tindakan sesegera mungkin,” pungkasnya.