Penyakit Pernapasan Misterius Mewabah di China, Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien Anak-anak
Beberapa rumah sakit di China kewalahan menangani banyak pasien anak-anak yang mengalami penyakit pernapasan misterius.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa rumah sakit di China kewalahan menangani banyak pasien anak-anak yang mengalami penyakit pernapasan misterius.
Sebuah rumah sakit anak-anak di Beijing mengatakan kepada media pemerintah CCTV, setidaknya 7.000 pasien dirawat setiap hari.
Jumlah pasien anak tersebut tentunya melebihi jumlah kapasitas biasanya.
Selain itu, rumah sakit terbesar di dekat Tianjin yang melaporkan jumlah pasien anak-anak yang menderita sakit pernapasan misterius meningkat lebih dari biasanya.
Pekan lalu, rumah sakit tersebut menerima lebih dari 13 ribu anak di unit rawat jalan dan UGD, dikutip dari independent.co.uk.
Program internasional untuk Pemantauan Penyakit Berkembang (ProMED) mengatakan meningkatnya pasien anak-anak yang mengalami sakit pernapasan membuat rumah sakit kewalahan.
Baca juga: Wabah Pneumonia Merebak di China, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui
“Dengan merebaknya pneumonia di Tiongkok, rumah sakit anak-anak di Beijing, Liaoning dan tempat-tempat lain kewalahan menangani anak-anak yang sakit, dan sekolah serta kelas berada di ambang penutupan. Para orang tua mempertanyakan apakah pihak berwenang menutupi epidemi ini,” kata ProMed seperti dikutip oleh berita FTV.
Gambar dan video yang dibagikan di media sosial menunjukkan rumah sakit dipenuhi orang tua dan anak-anak yang menunggu pemeriksaan.
Beberapa pengguna media sosial memposting foto anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah sambil menerima infus di rumah sakit.
WHO Minta Rincian Informasi Penyakit Pernapasan yang Melonjak di China
Pada hari Rabu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Tiongkok untuk memberikan rincian tentang lonjakan pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di bagian utara negara itu.
WHO meminta informasi epidemiologi dan klinis tambahan serta hasil tes dari pejabat Tiongkok.
Beijing menanggapi permintaan WHO dalam waktu 24 jam.
Setelah mendapatkan informasi dari China, WHO mengatakan tidak ada perubahan gambaran penyakit.
“Tidak ada perubahan dalam gambaran penyakit yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan Tiongkok,” kata WHO.
Lebih lanjut, WHO mengatakan Tiongkok utara telah menyaksikan lonjakan penyakit mirip influenza sejak pertengahan Oktober dibandingkan dengan periode yang sama dalam tiga tahun sebelumnya.
Baca juga: Wabah Pneumonia Serang Anak-anak di China, WHO Minta Rincian Informasi
Bakteri Mikroplasma Menyerang Balita dan Anak Kecil
Infeksi patogen yang disebut mikoplasma menyerang kalangan balita dan siswa sekolah dasar.
Beberapa rumah sakit juga mencatat adanya peningkatan pasien anak yang terserang bakteri Mikroplasma.
Rumah Sakit Chaoyang Beijing melaporkan peningkatan angka positif mikoplasma pada anak-anak sebesar 40 persen, dibandingkan dengan hanya 6 persen pada orang dewasa.
Wakil dekan Tong Zhaohui pekan lalu memperingatkan bahwa mikoplasma cenderung menyebabkan wabah besar setiap tiga hingga tujuh tahun.
Pihak berwenang mengatakan anak-anak kecil lebih rentan terkena pneumonia.
Gejala yang dialami biasanya berlangsung selama berminggu-minggu.
Menurut ahli epidemiologi di Universitas Hong Kong mengatakan, penyakit pernapasan ini mungkin dikarenakan musim dingin.
“Ini hanya lonjakan musiman yang relatif besar, mungkin sebagian karena kebetulan dan sebagian lagi karena ada sedikit 'hutang kekebalan' dari lonjakan yang lebih kecil di musim dingin dalam tiga tahun terakhir,” katanya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)