Selama Gencatan Senjata, Israel Selesaikan Persiapan untuk Perang Selanjutnya
Selama gencatan senjata, pasukan Israel akan menyelesaikan persiapan untuk perang selanjutnya.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata telah disepakati oleh Israel dengan Hamas dan telah dimulai sejak Jumat (24/11/2023), kemarin.
Selama gencatan senjata, disebutkan pasukan Israel akan menyelesaikan persiapan untuk perang selanjutnya.
Hal itu dikatakan oleh Juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada saat pengarahan rutin.
"Selama masa gencatan senjata, tentara Israel akan menyelesaikan persiapan dan kesiapannya untuk tahap perang selanjutnya," ujarnya, dikutip dari Al Arabiya pada Sabtu, (25/11/2023).
Sementara itu, warga Palestina yang memanfaatkan gencatan senjata ini harus menghadapi kenyataan bahwa lingkungan mereka hancur total.
"Rumah kami hancur, tidak ada yang tersisa," ujar saah satau warga Palestina kepada Al Jazeera.
Baca juga: Tentara Israel Bakal Hukum Keras Prajurit yang Menolak Ikut Perang ke Gaza Lawan Hamas
Sekembalinya mereka, mereka menemukan rumah mereka rata dengan tanah dan beberapa orang tewas terkubur di bawah puing-puing.
Terkait bantuan kemanusiaan, sejumlah truk yang membawa bantuan tersebut sudah mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir melalui perbatasan Rafah.
Beberapa ambulans yang membawa puluhan warga Palestina yang terluka juga mulai menuju Mesir melalui perbatasan.
Terkini, PBB mengatakan, sebanyak 137 truk bantuan telah diturunkan di Gaza sejak gencatan senjata yang dimulai pada Jumat, (24/11/2023) yang disepakati oleh Israel-Hamas.
Truk tersebut membawa makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya.
Dalam sebuah pernyataannya, PBB menyatakan bahwa hal tersebut merupakan konvoi kemanusiaan terbesar yang memasuki Gaza sejak konflik pada 7 Oktober 2023.
Selain itu, sebanyak 129.000 liter bahan bakar juga memasuki wilayah Palestina.
Serta 21 pasien yang sedang dalam kondisi kritis dievakuasi dari utara Gaza.
"Ratusan ribu orang dibantu dengan makanan, air, pasokan medis, dan barang-barang kemanusiaan penting lainnya," bunyi pernyataan tersebut.
(Tribunnews.com, Widya)