Serukan Pemecatan Netanyahu, Ehud Barak: Dia Tidak Layak Memimpin Israel
Eks PM Israel, Ehud Barak, menyerukan pemecatan Benjamin Netanyahu karena dianggap tidak layak memimpin Israel.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
Pernyataan itu merupakan reaksi Gvir terhadap pernyataan tentara bahwa tiga alat peledak diledakkan di dua lokasi dekat pasukan di Gaza utara.
“Kita tidak boleh menunggu sampai pejuang kita terbunuh."
"Kita harus sekali lagi bertindak sesuai dengan tujuan perang: kehancuran total Hamas,” tulis Gvir di X.
Serangan di Tepi Barat
Baca juga: Erdogan Murka, Minta Israel Diseret ke Pengadilan Internasional atas Kejahatan di Gaza
Di tengah pembicaraan kemungkinan perpanjangan gencatan senjata, Israel menyerang sejumlah wilayah di Tepi Barat.
AlJazeera mendapat laporan dari kantor berita Palestina, WAFA, selain serangan besar-besaran pasukan Israel di Jenin, mereka juga menargetkan kamp pengungsi Ain al-Sultan dan Aqabat Jabr di kota Jericho, bagian tengah Tepi Barat.
Sumber dari Jericho mengatakan kepada WAFA, pasukan Israel menyerbut kota itu dari berbagai arah.
Israel juga mengerahkan pasukan dan buldoser ke kamp pengungsi Aqabat Jabr.
Sementara itu, pasukan Israel lainnya dilaporkan mengambil posisi di tengah kamp Ain al-Sultan.
Peluru tajam dilaporkan ditembakkan oleh Israel untuk membubarkan protes warga Palestina setempat, namun belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Pasukan Israel juga menyerbu kamp pengungsi al-Jalazoun, di utara Ramallah, juga di bagian tengah Tepi Barat yang diduduki.
Sebuah video yang diposting di X oleh Al Jazeera Arab dan diverifikasi oleh kantor berita Sanad Al Jazeera menunjukkan pasukan Israel terlibat dalam penggerebekan di lingkungan perumahan di dalam kamp.
"Pasukan pendudukan Israel menyerbu lingkungan perumahan di kamp pengungsi al-Jalazoun, utara Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki," bunyi keterangan AlJazeera Arab.
Fatah Serukan agar Serangan Israel Dihentikan
Sementara itu, kelompok politik Palestina, Fatah, menyerukan agar "agresi (serangan) Israel yang menargetkan warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dihentikan secara komprehensif dan permanen".
Seruan ini disampaikan setelah pertemuan para anggota Komite Sentralnya.