Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Digertak Drone Tempur Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, Kapal Induk AS Terpaksa Putar Haluan

Intersep Iran tersebut dilaporkan memaksanya pimpinan kapal induk AS harus mengubah arah haluan USS Dwight D Eisenhower.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Digertak Drone Tempur Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, Kapal Induk AS Terpaksa Putar Haluan
US CENTCOM
Kapal induk Amerika Serikat, USS Dwight D Eisenhower melewati Selat Hormuz menuju perairan Teluk. Gambar diambil pada 26 November 2023. 

Digertak Drone Tempur Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, Kapal Induk AS Terpaksa Putar Haluan

TRIBUNNEWS.COM - Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Alireza Tangsiri menyebut pasukan maritim Iran mencegat kapal perang Amerika Serikat (AS) di perairan Teluk, Senin (27/11/2023).

Pencegatan dilakukan IRGC dengan mengirim drone menuju kapal induk AS, USS Dwight D Eisenhower.

Intersep Iran tersebut dilaporkan memaksanya pimpinan kapal induk AS harus memerintahkan anak buahnya untuk mendaratkan helikopter ke kapal lalu mengubah arah haluan USS Dwight D Eisenhower.

Baca juga: Anggap Houthi Yaman Kurang Ajar, Inggris Kirim Kapal Perang Angkatan Laut Kerajaan ke Perairan Teluk

"Sebuah kapal induk AS yang memasuki perairan Teluk terpaksa mengubah arahnya dan mendaratkan helikopternya setelah menerima peringatan langsung dari angkatan laut Iran," kata komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam di Iran, Jenderal Alireza Tangsiri, dikutip Kamis (30/11/2023).

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengkonfirmasi kalau pada Senin, kelompok pasukan penyerang laut AS yang dipimpin oleh kapal induk USS Dwight D Eisenhower melewati Selat Hormuz menuju perairan Teluk.

CENTCOM menambahkan, kelompok penyerang tersebut akan melakukan patroli untuk mengamankan jalur pelayaran dan kebebasan navigasi di sepanjang jalur perairan internasional utama.

BERITA TERKAIT

Adapun Brigadir Jenderal Alireza Tangsiri mengungkapkan kalau angkatan laut Iran mengirimkan drone ke kapal perang Amerika ketika kapal tersebut berhadapan dengan kapal militer IRGC.

Baca juga: Kesaksian Saat Pertukaran Tawanan di Gaza: Hamas Benar-benar Tidak Bisa Dibunuh Israel

Tentara Iran mengambil bagian dalam
Tentara Iran mengambil bagian dalam "Hari Teluk Persia Nasional" di Selat Hormuz, pada 30 April 2019. (Atta Kenare/AFP)

"Militer IRGC memaksa kapal Amerika tersebut menuju ke arah selatan Teluk “sesuai dengan instruksi kami” setelah memaksa kapal tersebut mendaratkan helikopternya," kata Jenderal Alireza Tangsiri.

Dia menekankan, Amerika Serikat sangat menyadari kalau pasukan Iran memantau secara cermat pergerakan pasukan AS di Teluk.

Dia juga menegaskan kalau Angkatan Laut IRGC memiliki kendali atas wilayah tersebut.

Tangsiri menegaskan, Angkatan Laut IRGC dapat dengan mudah menargetkan kapal induk Amerika menggunakan rudal dan drone.

Kapal induk Amerika Serikat, USS Dwight D Eisenhower melewati Selat Hormuz
Kapal induk Amerika Serikat, USS Dwight D Eisenhower melewati Selat Hormuz menuju perairan Teluk. Gambar diambil pada 26 November 2023.

Target Sah Bagi Milisi Perlawanan

Pada akhir Oktober, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan AS mengirim kelompok penyerang kapal induk USS Dwight D. Eisenhower ke Teluk dan mengerahkan pertahanan udara tambahan di seluruh kawasan untuk mengantisipasi peningkatan serangan yang berkelanjutan terhadap pasukan Amerika di kawasan tersebut di tengah ancaman meluasnya Perang Israel di Gaza.

"Selain itu, kelompok penyerang kapal induk USS Gerald R. Ford dikerahkan di Mediterania Timur untuk berfungsi sebagai pencegah pihak ketiga mana pun yang mungkin mempertimbangkan untuk bergabung dalam konflik melawan Israel," kata pernyataan Pentagon.

Sebagai catatan, pangkalan militer AS di sejumlah kawasan Teluk, mengalami serangan intensif seiring pecahnya perang Hamas dan Israel di Gaza, Palestina.

Gempuran terhadap pangkalan militer pendudukan AS di Irak dan Suriah dilaporkan mencapai 74 kali sejak 17 Oktober hingga 24 November kemarin.

Serangan terhadap pangkalan militer AS ini dilakukan oleh kelompok milisi perlawanan, terutama oleh Kataib Hizbullah, milisi perlawanan di Irak, sebagai tanggapan terhadap agresi Israel di Gaza dan untuk mendukung Jalur Gaza.

Milisi tersebut memperjelas kalau dukungan tanpa syarat AS terhadap entitas pendudukan telah menjadikannya target yang sah sampai perang di Gaza berhenti.

(oln/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas