AS Akan Jatuhkan Sanksi Larangan Visa Warga Israel Pasca Pembantaian Warga Palestina di Gaza
Joe Biden akan merilis sanksi larangan visa bagi warga negara Israel yang tinggal di AS, sebagai respon atas serangan tentara Israel di Gaza.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan merilis sanksi larangan visa bagi warga negara Israel yang tinggal di AS, sebagai respon atas serangan tentara Israel yang menewaskan belasan ribu warga Gaza.
Sanksi tersebut diusulkan pejabat Gedung Putih pasca Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Tel Aviv Israel untuk melakukan diskusi gencatan senjata lanjutan bersama Presiden Israel Isaac Herzog dan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu pada Jumat kemarin (1/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut Menlu Blinken meminta Israel untuk menerapkan apa yang disebutnya rencana perlindungan sipil."
Israel juga harus menentukan wilayah yang aman untuk ditinggali warga sipil Gaza untuk meminimalisir korban tewas akibat perang. Terlebih baru-baru ini Israel melakukan serangan sadis di Tepi Barat hingga menewaskan anak berusia 8 dan 15 tahun.
“Israel kami peringatkan agar menghentikan perang karena tindakan tersebut hanya akan memberi banyak tekanan internasional ke Israel, termasuk juga ke AS,” kata Blinken.
Sebelum mengutus Blinken ke Tel Aviv, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berulang kali menentang gempuran yang dilakukan pasukan IDF ke fasilitas umum warga Gaza.
Baca juga: 32 Warga Gaza Tewas oleh Jet Tempur Israel, Hanya Berselang 2 Jam Pasca Gencatan Senjata Berakhir
Presiden Biden bahkan mengutuk PM Netanyahu terkait gempuran yang dilakukan pasukan IDF ke kompleks Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza Palestina. Namun hal tersebut tak menyurutkan ambisi Israel untuk terus melawan Hamas, PM Netanyahu justru menegaskan negaranya akan melanjutkan agresi dengan memperluas operasi perang ke wilayah Tepi Barat.
Alasan tersebut yang membuat AS geram hingga nekat melayangkan ancaman sanksi. Meski Amerika menjadi pemasok utama senjata Israel sejak tahun 1948.
Baca juga: Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah, Sesampai Sana Mereka Dibombardir
Namun presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa negaranya tidak pernah mengizinkan Israel untuk melakukan kejahatan perang, dikutip dari Reuters.
Banyak pihak berspekulasi bahwa hilangnya dukungan Amerika ke Israel berkaitan dengan pemilu AS yang akan digelar 2024 mendatang.
Menurut catatan NBC News, peringkat dukungan terhadap Presiden Joe Biden dalam pilpres AS 2024 telah menurun ke level terendah hingga 40 persen, karena mayoritas pemilih tidak menyetujui cara Biden membantu Israel dalam perang melawan Hamas.
Baca juga: IDF Klaim Temukan Cara Taklukkan Terowongan Hamas, Eks-Agen Shin Bet: Permainan akan Berbeda
Hal tersebut yang kemungkinan besar mendorong Biden untuk berpindah haluan menentang kedudukan Israel di Gaza demi menyelamatkan suaranya agar dapat kembali berkuasa di pemilihan Presiden Amerika tahun 2024.