Kamala Harris: AS Tidak akan Izinkan Relokasi Paksa Warga Palestina dari Gaza atau Tepi Barat
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris hadir di KTT iklim COP28 di Dubai untuk mewakili Presiden AS Joe Biden.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Sorotan seputar situasi pascaperang Israel-Hamas tidak hanya dilontarkan oleh Wapres AS.
Bahkan Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga vokal membahas masalah di Gaza.
Borrell menyatakan menyesalkan atas berlanjutnya serangan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (2/12/2023).
Ia menekankan kewajiban Tel Aviv untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional dan hukum perang.
“Cara Israel menggunakan haknya untuk membela diri itu penting. Sangat penting bagi Israel untuk menghormati Hukum Humaniter Internasional dan hukum perang,” tulis Josep Borrell di X.
Baca juga: Israel Meningkatkan Serangan Udara di Jalur Gaza, Pemboman Dilakukan Terus-menerus Sepanjang Malam
Mengulangi seruannya kepada Israel untuk menghormati hukum internasional, ia menekankan hal ini “bukan hanya kewajiban moral tetapi juga kewajiban hukum.”
Sebelumnya, militer Israel mengatakan mereka telah mencapai lebih dari 400 sasaran di Gaza pada hari sebelumnya – sehingga tingkat aktivitas militer kembali ke tingkat seperti sebelum Gencatan senjata.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meminta orang-orang di bagian utara dan selatan Gaza untuk mengungsi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik peta zona evakuasi bernomor yang dikeluarkan oleh IDF, dengan mengatakan bahwa peta tersebut “tidak menentukan ke mana orang harus mengungsi."
Mungkin juga tidak dapat dilihat oleh penduduk Gaza karena listrik dan internet sering padam.
Baca juga: IDF Klaim Temukan Cara Taklukkan Terowongan Hamas, Eks-Agen Shin Bet: Permainan akan Berbeda
Jumlah Korban Tewas 15.207 Orang
Jumlah korban tewas di Gaza telah melonjak menjadi lebih dari 15.207 orang, Israel menggencarkan pembantaian di Gaza.
Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, kata Kementerian Kesehatan di Gaza yang dilanda konflik tersebut pada hari Sabtu.
Dalam konferensi pers yang diadakan sore harinya, juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan jumlah korban luka meningkat menjadi lebih dari 40.0652 orang.
Juru bicara Qudra menyatakan bahwa 70 persen korban adalah anak-anak dan perempuan.
Baca juga: 11 Fakta Gencatan Senjata Israel-Hamas, Nasib Tawanan Perang hingga Partisipasi Tel Aviv di COP28