Polisi Rusia Gerebek Tongkrongan Gay di Moskow, Buntut LGBTQ Ditetapkan sebagai Organisasi Ekstremis
Penggerebekan terhadap klub dan bar ini terjadi tak lama setelah Mahkamah Agung Rusia menetapkan gerakan LGBTQ sebgai organisasi ekstremis.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Keamanan Rusia menggerebek tempat tongkrongan gay di Moskow.
Penggerebekan terhadap klub dan bar ini terjadi tak lama setelah Mahkamah Agung Rusia menetapkan gerakan lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ) sebagai organisasi ekstremis.
Aparat menggeledah tempat-tempat di Ibu Kota Rusia, Moskow pada Jumat (1/12/2023) malam.
Menurut media lokal, klub malam, sauna pria, bar yang menyelenggarakan pesta LGBTQ tak luput dari operasi.
Pihak berwajib berdalih melakukan penggerebekan narkoba.
Baca juga: MA Rusia Larang Gerakan LGBTQ, Sebut Sebagai Organisasi Ekstremis
Dilansir dari Al Jazeera, saksi mata menguraikan bahwa dokumen pengunjung klub diperiksa dan difoto oleh petugas keamanan.
Saksi mata menambahkan bahwa pengelola telah memperingatkan pengunjung sebelum polisi tiba.
Mahkamah Agung Rusia putuskan LGBTQ Organisasi Ekstremis
Dilansir BBC, keputusan MA Rusia merupakan buntut dari mosi Kementerian Kehakiman, meski demikian tidak ada organisasi semacam itu yang berbadan hukum di Moskow.
Tiga tahun lalu, konstitusi Rusia diubah dan lebih memperjelas soal isu ini.
Dijelaskan bahwa pernikahan berarti persatuan antara seorang pria dan seorang wanita.
Jadi, pernikahan sesama jenis tidak diakui di Rusia.
Menjelang keputusan itu, koresponden BBC, Steve Rosenberg mengajukan pertanyaan kepada seorang deputy di St Petersburg apa dampak yang akan ditimbulkan dari larangan ini.
Sebagai diketahui, Troshin sendiri mengaku sebagai gay tahun lalu.