Pentagon AS: Israel Berpotensi Alami Kekalahan Strategis Lawan Hamas di Perang Gaza
AS memperingatkan, Israel berpotensi menghadapi kekalahan strategis di Jalur Gaza dalam perang melawan milisi pembebasan Palestina, Hamas.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dukungan ini dimaksudkan Blinken untuk mencegah bertambahnya jumlah korban tewas akibat perang yang saat ini mencapai 14.128 orang dengan rincian 5.600 adalah anak-anak dan 3.550 perempuan.
Sebelum mengutus Blinken ke Tel Aviv, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat melontarkan kutukan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terkait gempuran yang dilakukan pasukan IDF ke kompleks fasilitas medis Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza Palestina.
“Saya telah menjelaskan kepada Israel bahwa saya pikir adalah kesalahan besar bagi mereka untuk berpikir bahwa mereka akan menduduki Gaza” kata Biden pada konferensi pers di San Francisco.
“Yang saya maksud melakukan segala daya untuk Israel yakni membantu para sandera agar terbebas dari militan Hamas. Tapi saya tidak bermaksud membantu militer Israel dalam melakukan genosida di Palestina,” tambah Biden.
Meski Amerika menjadi pemasok utama senjata Israel sejak tahun 1948, namun Biden mengatakan bahwa negaranya tidak pernah mengizinkan Israel untuk melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militernya di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.
Banyak pihak berspekulasi bahwa hilangnya dukungan Amerika ke Israel berkaitan dengan pemilu AS yang akan digelar 2024 mendatang.
Menurut jajak pendapat nasional NBC News peringkat dukungan terhadap Presiden Joe Biden telah menurun ke level terendah hingga 40 persen, karena mayoritas pemilih tidak menyetujui cara Biden membantu Israel dalam perang melawan Hamas.
Alasan tersebut yang mendorong Biden untuk berpindah haluan menentang kedudukan Israel di Gaza demi menyelamatkan suaranya agar dapat kembali berkuasa di pemilihan Presiden Amerika tahun 2024.