Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

The Jerusalem Post Hapus Berita yang Tuduh Mayat Bayi Palestina adalah Boneka

The Jerusalem Post menghapus beritanya yang menuduh mayat bayi Palestina adalah boneka. JP menyesal namun tidak meminta maaf atau sebut judul artikel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in The Jerusalem Post Hapus Berita yang Tuduh Mayat Bayi Palestina adalah Boneka
X
Artikel The Jerusalem Post (JP) yang dihapus pada Sabtu (2/12/2023). Sebelumnya, JP menulis artikel yang menuduh jenazah bayi Palestina adalah boneka pada Jumat (1/12/2023). Bayi tersebut meninggal dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, Gaza pada Jumat (1/12/2023). 

Media berita Qatar, Al Jazeera, mengatakan jenazah bayi laki-laki Palestina dalam rekaman yang diunggahnya baru berusia beberapa bulan.

Kantor berita resmi Palestina, WAFA, menerbitkan foto-foto bayi yang sama, mengidentifikasinya sebagai Muhammad Hani al-Zahar yang berusia lima bulan.

Jurnalis foto Al Jazeera, Omar al-Dirawi, mengambil sendiri rekaman bayi tersebut, yang juga diklaim oleh beberapa pengguna media sosial sebagai boneka.

Pada Selasa (5/12/2023), Al-Dirawi mengonfirmasi kepada layanan pengecekan fakta mitra The New Arab, Misbar, videonya menampilkan seorang anak meninggal berusia tidak lebih dari lima bulan.

Seperti Al Jazeera, dia mengatakan bocah itu terbunuh setelah Israel menyerang daerah dekat Kota Gaza.

WAFA mengatakan bayi bernama Muhammad Hani itu meninggal dalam pemboman Israel di bagian lain wilayah tersebut.

Ibu dari bayi laki-laki tersebut mengatakan kepada saudara perempuan penyiar Al Araby TV, bahwa rumah tetangganya ditembaki oleh artileri Israel dan dia berlari keluar bersama Muhammad.

Berita Rekomendasi

Dia yakin bayinya masih tertidur tetapi setelah tiba di rumah sakit dia mengetahui bahwa dia sudah meninggal.

Warga Palestina memeriksa kerusakan di sebuah bangunan tempat tinggal di Rafah di Jalur Gaza selatan setelah serangan udara Israel pada awal 4 Desember 2023.
Warga Palestina memeriksa kerusakan di sebuah bangunan tempat tinggal di Rafah di Jalur Gaza selatan setelah serangan udara Israel pada awal 4 Desember 2023. (MOHAMMED ABED / AFP)

Hamas Palestina vs Israel

Berbagai media dan pendukung Israel meluncurkan propaganda melalui media sosial, di tengah memburuknya citra Israel setelah serangan mematikan di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 16.248 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Rabu (6/12/2023), lebih dari 1,9 juta orang menjadi pengungsi, dikutip dari Anadolu.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas