Amnesty International Klaim Senjata Buatan AS Dipakai saat IDF Serang Gaza, 43 Warga Sipil Tewas
Amnesty International menuduh sistem panduan senjata buatan Amerika Serikat (AS), digunakan dalam dua serangan udara Israel di Gaza pada Oktober 2023.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Kami berharap Israel hanya menargetkan sasaran yang sah dan mematuhi hukum konflik bersenjata," lanjutnya.
Baca juga: Tanggapan Amnesty International Indonesia soal Kerusuhan di Wamena yang Telan Korban jiwa
IDF: Laporan Bias
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut laporan tersebut "cacat, bias dan prematur, berdasarkan asumsi tidak berdasar mengenai operasi IDF".
IDF mengaku menyesalkan segala kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil atau properti sipil sebagai akibat dari operasinya.
Tentara Israel juga akan mengkaji seluruh operasinya agar menjadi lebih baik.
Dilansir dari Al Monitor, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 80 persen warga Palestina di Gaza menjadi pengungsi akibat pemboman Isreal.
Israel pun mendesak orang-orang untuk meninggalkan sisi utara Gaza ke selatan agar tidak terkena serangan.
Di tengah serangan yang sedang berlangsung oleh faksi-faksi yang didukung Iran di wilayah tersebut, sistem pertahanan Arrow Israel mencegat rudal yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi di Yaman, IDF melaporkan, dikutip dari Reuters.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)