Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 500.000 Warga Palestina Sedang Menghadapi Kelaparan dan Kehausan di Gaza

Sedikitnya, 500.000 warga Palestina di Gaza menghadapi kelaparan dan kehausan.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Lebih dari 500.000 Warga Palestina Sedang Menghadapi Kelaparan dan Kehausan di Gaza
Tangkapan layar Twitter/@muhammadshehad2
IDF BAKAR BANTUAN- Di tengah ancaman kelaparan yang dihadapi setengah juta warga sipil Gaza, Tentara Israel memvideokan dirinya sedang membakar paket bantuan Internasional berupa makanan dan air di Shejaiya di Bagian Utara Gaza. 

Kata-kata tidak dapat menggambarkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah kantong Palestina.

Dengan hanya sedikit bantuan yang diperbolehkan masuk, dan pengiriman menjadi tidak mungkin dilakukan di sebagian besar wilayah tersebut, warga sipil terus menghadapi kekurangan makanan dan air.

Khan Younis, kota yang awalnya ditetapkan Israel sebagai kota aman bagi puluhan ribu warga Palestina yang melarikan diri ke utara, kini telah muncul sebagai garis depan peperangan terbaru.

Orang-orang di lapangan mendengar suara tembakan dan ledakan terus-menerus sepanjang malam ketika pesawat-pesawat tempur membombardir daerah-daerah di dalam dan sekitar kota selatan.

“Ini tidak berhenti,” kata Radwa Abu Frayeh, warga Sipil yang tinggal dekat Rumah Sakit Eropa di Khan Younis.

“Ada pemboman, lalu ambulans berangkat untuk membawa kembali korban.”

Israel mengklaim telah memberikan instruksi rinci kepada warga sipil untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman, meskipun tentara Israel terus menyerang apa yang dikatakannya sebagai sasaran militan di seluruh wilayah tersebut.

Berita Rekomendasi

Ribuan orang telah mengungsi ke kota selatan Rafah dalam beberapa hari terakhir – salah satu daerah terakhir di mana lembaga bantuan dapat mengirimkan makanan dan air.

Israel telah menetapkan wilayah sempit di garis pantai selatan yang tandus, Muwasi, sebagai zona aman, namun warga Palestina menggambarkan kondisi yang sangat padat dengan kurangnya tempat berlindung dan tidak adanya toilet.

'Saya sedang tidur di atas pasir. Dingin sekali,” kata Soad Qarmoot seorang warga sipil yang menggambarkan dirinya sebagai pasien kanker yang terpaksa meninggalkan rumahnya di kota utara Beit Lahiya.

(Sumber: Anadolu Ajansı, Metro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas