Lebih dari 500.000 Warga Palestina Sedang Menghadapi Kelaparan dan Kehausan di Gaza
Sedikitnya, 500.000 warga Palestina di Gaza menghadapi kelaparan dan kehausan.
Penulis: Muhammad Barir
500,000 Warga Palestina Menghadapi Kelaparan dan Kehausan di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Sedikitnya, 500,000 warga Palestina di Gaza menghadapi kelaparan dan kehausan.
Situasi kemanusiaan saat ini di Gaza sedang menghadapi bencana, juru bicara Kota Gaza, Hosni Muhanna mengatakan.
Setengah juta warga Palestina berisiko kelaparan dan kehausan di kota-kota di mana serangan Israel terus berlanjut di Gaza.
“Situasi kemanusiaan di Gaza adalah bencana,” kata juru bicara Kota Gaza, Hosni Muhanna.
Hosni Muhanna seraya menambahkan bahwa tentara Israel sengaja menargetkan infrastruktur makanan dan air di Gaza.
Setengah juta warga Palestina berisiko kelaparan dan kehausan di kota-kota di mana serangan Israel terus berlanjut, kata Pemerintah Kota Gaza pada hari Sabtu (9/12/2023),
Baca juga: Dampak Perang Israel-Hamas, PBB: Penduduk Gaza Kelaparan Massal
Dia menggambarkan situasi kemanusiaan sebagai “bencana” karena tentara Israel dengan sengaja menargetkan infrastruktur makanan dan air.
“Situasi kemanusiaan di Gaza adalah bencana,” kata juru bicara Pemerintah Kota Hosni Muhanna kepada Anadolu.
“Kekurangan bahan bakar mengganggu proses evakuasi korban luka dan pengangkutan jenazah,” kata juru bicara tersebut.
“Beberapa peralatan konstruksi dan kendaraan menjadi tidak dapat digunakan akibat Israel menargetkan garasi Kota Gaza,” kata Muhanna, sambil mencatat bahwa “mereka mengalami kesulitan dalam membuka jalan-jalan yang ditutup akibat pemboman Israel.”
“Kami tidak bisa menyediakan air ke Rumah Sakit Al-Shifa,” kata pejabat Palestina itu.
“Krisis air dan pangan di pusat-pusat penampungan meningkat secara eksponensial karena jumlah orang yang datang ke pusat-pusat tersebut melebihi kapasitas,” tambahnya.
Baca juga: Husein Gaza Ungkap Bencana Kelaparan di Gaza Utara hingga Kontainer Berisi Bantuan Dipersulit Masuk
Infrastruktur tersebut sengaja dijadikan sasaran, kata Muhanna, seraya menambahkan bahwa “tidak mungkin membersihkan limbah yang meluap dari saluran pembuangan karena kekurangan bahan bakar.”