Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Brigade Al-Quds, Abu Hamzah: Kami Tak akan Menyerah pada Israel

Juru bicara sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Al-Quds, Abu Hamzah, mengatakan Hamas dan sandera bukan tujuan sebenarnya dari Israel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Pernyataan Brigade Al-Quds, Abu Hamzah: Kami Tak akan Menyerah pada Israel
Tangkapan layar X/Quds
Abu Hamzah, juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ). Abu Hamzah mengatakan pertempuran di Jalur Gaza bukan untuk memusnahkan Hamas dan menyelamatkan sandera. 

TRIBUNNEWS.COM - Abu Hamzah, juru bicara Brigade Al-Quds (sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina) mengatakan pembebasan sandera Israel di Jalur Gaza hanya akan terjadi melalui negosiasi dengan bantuan mediator dan gencatan senjata total.

Abu Hamzah memperingatkan Israel, pemboman terus-menerus di Jalur Gaza dapat membahayakan nyawa para sandera.

“Bahkan, jika semua kekuatan di bumi bersatu, dan mereka berkumpul, mereka tidak akan membebaskan satu pun sandera,” kata Abu Hamzah dalam rekaman pidato pada Selasa (12/12/2023).

Sekutu Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) itu menekankan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengetahui nasibnya setelah perang saat ini dan berusaha menghindarinya agar tetap berkuasa.

"Perlawanan Palestina tidak akan menyerah dan tidak akan mengibarkan bendera putih, tidak peduli berapa lama pertempuran berlangsung,” kata Abu Hamzah.

“Dalam pertempuran ini, kami tidak punya apa-apa selain tekad untuk meraih kemenangan,” lanjutnya.

Baca juga: Analis Sebut Tekanan AS Terhadap Israel Meningkat, Singgung Penghentian Perang di Gaza

Abu Hamzah mengatakan, kampanye Israel dalam pertempuran ini bukanlah untuk memusnahkan Hamas dan perlawanan lainnya atau menyelamatkan sandera, namun untuk menyelesaikan masalah dengan Palestina.

BERITA TERKAIT

"Pertempuran ini (bertujuan) untuk menyelesaikan masalah dengan rakyat Palestina. Pengeboman terhadap warga sipil adalah kasus pengecut yang tidak berdaya ketika mereka (Israel) menderita kekalahan di tangan orang-orang yang teguh pada pendiriannya di tanah mereka," kata Abu Hamzah.

Ia juga menegaskan ketabahan para pejuang Brigade Al-Quds di semua lini pertempuran.

"Pejuang kami bertanggung jawab atas penghancuran puluhan kendaraan dan kendaraan lapis baja Israel, terutama di lingkungan Al-Shuja'iya, Al-Zaytoun, dan Sheikh Radwan di Kota Gaza, selain Khan Yunis di selatan," katanya, melaporkan perkembangan di lapangan.

Dia mengungkapkan para pejuang Brigade Al-Quds bentrok dengan pasukan Israel, yang berhasil membunuh puluhan tentara Israel dan melukai ratusan dari mereka.

"Kelompok perlawanan sedang melancarkan perang terbuka dengan pendudukan Zionis-Amerika, dan membela Masjid Al-Aqsa atas nama negara berpenduduk satu miliar orang,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023,
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023, (MOHAMMED ABED / AFP)

Baca juga: Israel Panggil Batalion Caracal, Tentara Wanita Gabung Unit Khusus di Jalur Gaza

Hamas Palestina vs Israel

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Gerakan Jihad Islam (PIJ) adalah dua kelompok perlawanan Palestina, selain kelompok lainnya.

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas