Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profesor Terkemuka di Gaza Tewas dalam Serangan Udara, Sempat Ucap Tak Punya Tujuan untuk Pergi

Seorang profesor dan penulis terkemuka asal Gaza, Refaat Alareer sempat mengucapkan bahwa dirinya dan keluarga tidak punya tempat untuk pergi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Profesor Terkemuka di Gaza Tewas dalam Serangan Udara, Sempat Ucap Tak Punya Tujuan untuk Pergi
Twitter/X
Refaat Alareer mempertimbangkan apakah tetap bertahan di rumahnya atau melarikan diri ke selatan bersama istri dan enam anaknya. 

Gaza Writes Back

Pada tahun 2014, Alareer mengedit "Gaza Writes Back".

Gaza Writes Back merupakan kumpulan cerita pendek karya penulis muda yang mendokumentasikan kehidupan mereka di bawah blokade Israel.

Ia juga salah satu editor "Gaza Unsilenced", kumpulan esai, foto, dan puisi yang diterbitkan pada tahun 2015.

Gaza Unsilenced mendokumentasikan rasa sakit, kehilangan, dan keyakinan warga Palestina di bawah pengepungan Israel.

Ia juga berkontribusi pada "Light in Gaza: Writings Born of Fire", sebuah antologi yang diterbitkan pada tahun 2022.

Berasal dari Kota Gaza, Refaat Alareer belajar di University College London dan SOAS, di London.

Berita Rekomendasi

"Refaat Alareer adalah salah satu pendiri "We Are Not Numbers".

We Are Not Numbers ialah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memperkuat suara pemuda Palestina yang tinggal di Gaza dan kamp-kamp pengungsi.

"Kami punya keyakinan, kami punya keyakinan bahwa kami punya alasan yang adil, alasan yang adil, untuk berjuang demi kebebasan, demi hak asasi manusia. Kami telah dikesampingkan," katanya kepada CNN.

Israel melancarkan operasi militernya di Gaza dengan tujuan untuk melenyapkan Hamas dan menyelamatkan lebih dari 240 sandera yang disandera kelompok militan tersebut pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: PBB Sebut Serangan Israel di Gaza Selatan Sama Besarnya dengan di Utara

Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama serangan Israel pada 11 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama serangan Israel pada 11 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)

Dilansir Al Jazeera, sebanyak 18.484 warga Palestina, di dua tempat berbeda, Gaza dan Tepi Barat dilaporkan tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Berdasarkan angka korban terbaru yang dihimpun pada 12 Desember 2023 pukul 09.00 waktu setempat, sedikitnya 18.205 warga Gaza tewas, di antaranya termasuk 7.729 anak-anak dan 5.153 lainnya merupakan wanita.

Di Gaza, sejumlah 49.645 orang terluka akibat serangan Israel dan ada 7.780 orang yang sampai saat ini dilaporkan hilang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas