Mantan Menlu Yoshimasa Hayashi Jadi Sekretaris Kabinet Jepang Gantikan Hirokazu Matsuno
Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mulai Kamis hari ini akan menjadi Sekretaris Kabinet Jepang menggantikan Hirokazu Matsuno.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi diangkat menjadi Sekretaris Kabinet Jepang menggantikan Hirokazu Matsuno.
Hirokazu Matsuno sebelumnya tersandung kasus suap puluhan juta yen saat pemerintahan PM Shinzo Abe lalu.
"Saya tidak tahu apakah saya layak untuk posisi ini, tetapi saya ingin bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan potensi saya," kata Yoshimasa Hayashi, Kamis (14/12/2023) pagi.
"Perdana Menteri Kishida berkata kepada saya, bahwa dia berada dalam situasi yang sulit, tetapi bisakah Anda mendukung saya? Saya ingin melakukan yang terbaik dengan sepenuh hati sehingga saya dapat menunjukkan kemampuan saya sepenuhnya," ungkap Hayashi.
Baca juga: Perombakan Kabinet PM Jepang Fumio Kishida, Tingkat Popularitas Masih Sama Dibanding Sebelumnya
Diketahui PM Jepang Fumio Kishida hari ini akan mengganti 15 pejabat tinggi Jepang termasuk menteri dan wakil menteri.
Siapa saja pejabat yang akan diganti?
"Kita akan ganti para pejabat tinggi yang terlibat kasus korupsi besok," kata PM Kishida, Rabu (13/12/2023) malam.
Namun nama-nama pejabat yang akan diganti masih simpang siur.
Ada 15 pejabat tinggi termasuk menteri dan wakil menteri saat ini yang terlibat menerima uang puluhan juta saat pesta politik oleh mantan PM Jepang Shinzo Abe di masa lalu.
Termasuk Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, Menteri METI Yasutoshi Nishimura, Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi JepangJunji Suzuki serta Menteri Pertanian Kehutanan dan Perikanan, Ichiro Miyashita.
Semuanya adalah anggota fraksi Abe dan masih ada pula 5 wakil menteri serta 6 pejabat tinggi pemerintahan saat ini yang diduga kuat terlibat suap tersebut.
"Kemungkinan besar empat menteri akan digantikan terlebih dulu besok, barulah kemudian menyusul pejabat lainnya," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: Perombakan Kabinet PM Jepang Fumio Kishida, Tingkat Popularitas Masih Sama Dibanding Sebelumnya
PM Kishida masih belum mau mengungkapkan siapa sosok yang akan diganti.
"Kita masih terus menelusuri lebih dalam kasus ini. Pihak kejaksaan juga sedang mengusut hal ini harus kita hormati. Apabila telah ada kejelasan barulah saya bisa berkomentar lebih lanjut serta melihat rencanauntuk masa depan," jelas PM Kishida.
PM Kishida menyebut skandal ini seperti bola api yang membuatnya sangat terkejut dan perlu perhatian sangat tinggi untuk menangani kasus yang dianggap besar dan sangat serius.
"Kita berharap tidak akan ada lagi kasus money politic di masa mendatang setelah belajar dari kasus yang sangat menyakitkan ini," ujarnya.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.