Ada Proksi Iran di Pemerintahan, Tentara Keamanan Irak Terlibat dalam Serangan ke Kedutaan AS
anggota kelompok perlawanan yang terkait dengan Iran terwakili dalam pemerintahan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pada bulan April tahun ini, juru bicara kelompok perlawanan Kataib Sayyid al-Shuhada (KSS) mengungkapkan, serangan terhadap AS dihentikan setelah Sudani berkuasa untuk mengurangi tekanan politik terhadap Baghdad.
Penghentian serangan juga dihentukan demi memberi kesempatan perdana menteri membuat keputusan parlemen untuk mengeluarkan Pasukan AS dari negara tersebut tanpa konflik.
Namun, juru bicara tersebut bersumpah kalau serangan akan berlanjut jika misi Sudani gagal.
Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa dan dimulainya perang Gaza-Israel pada bulan Oktober, kelompok perlawanan Irak bersatu di bawah satu koalisi.
Mereka memulai serangan hampir setiap hari terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah.
Pangkalan militer di ladang minyak Conoco yang diduduki AS di timur laut Suriah diserang hebat pada tanggal 14 Desember, hanya beberapa jam setelah kelompok perlawanan Irak mengklaim serangan terhadap dua pangkalan AS lainnya di negara tersebut.
Seorang pejabat senior kelompok perlawanan, Abu Ali al-Askari dari kelompok Kataib Hizbullah Irak, memuji “awal dari fase konfrontasi baru” dalam sebuah pernyataan pada tanggal 9 Desember, dan bersumpah kalau milisi perlawanan akan terus berjuang sampai tentara AS terakhir” diusir dari Irak.
(oln/TC/*)