Pejabat Israel Ngawur, Samakan Hamas dengan Nazi, Unggahannya Dihapus karena Melanggar
Pejabat Israel menyamakan Hamas dengan Nazi di media sosial X beberapa waktu lalu. Unggahannya pun lenyap karena dianggap melanggar aturan.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Wali Kota Yerusalem, Arieh King menyamakan anggota Hamas sebagai Nazi di media sosial X beberapa waktu lalu.
“@IDFonline (Pasukan Pertahanan Israel) sedang melenyapkan Muslim Nazi,” kata King dalam bahasa Ibrani, Jumat, (8/12/2023).
“Mereka bukan manusia dan bukan manusia binatang," katanya menambahkan.
Unggahan King itu dibagikan 500 kali dalam 3 hari. Tangkapan layar unggahan tersebut juga beredar di media sosial Instagram dan disertai dengan terjemahan.
Namun, unggahan itu segera dihapus oleh X karena dianggap melanggar aturan.
Dikutip dari USA Today, King mengonfirmasi bahwa dia memang menulis hal itu.
King juga mengakui bahwa terjemahan dari kata-katanya yang tersebar luas di media sosial memang benar atau akurat.
Melalui Facebook, King turut mengakui bahwa unggahannya di X telah dihapus.
Baca juga: Israel Gelar Sayembara Pencarian Petinggi Hamas, Hadiah Rp 1,5 Miliar hingga Rp 6 Miliar
Adapun unggahan itu berkaitan dengan komentar tentang foto sejumlah pria Palestina di Gaza yang ditahan Israel.
Para pejabat Israel mengklaim para pria yang ditelanjangi itu adalah anggota Hamas. Namun, keluarga mereka membantah klaim itu.
Foto-foto penangkapan itu memicu kritik internasional, termasuk dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller.
Israel dikritik sejarawan
Seorang sejarawan bidang genosida dan Holocaust kelahiran Israel mengkritik pemerintah Israel yang menyamakan Hamas dengan Nazi.
Menurutnya, Israel menggunakan memori tentang Holocaust untuk melegitimasi serangannya ke Gaza.