Hamas Ubah Jalan-Jalan di Gaza Jadi Labirin Mematikan Bagi Pasukan Israel
IDF lebih memilih menghancurkan gedung untuk pergerakan pasukan ketimbang melintasi jalan-jalan di Gaza demi menghindari ranjau Hamas
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis bahwa Israel akan melancarkan perang “sampai kemenangan mutlak”.
Para pejabat Israel mengatakan operasi militer IDF kali ini akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum selesai.
“Ini merupakan tantangan sejak hari pertama,” ujar Ophir Falk, Penasihat Kebijakan Luar Negeri Netanyahu, mengatakan kepada Reuters.
Dia menambahkan operasi serangan darat itu harus dibayar dengan “harga yang sangat besar” bagi tentara Israel.
“Kami tahu bahwa kami mungkin harus membayar harga tambahan untuk menyelesaikan misi ini,” kata dia soal tujuan utama operasi militer, melenyapkan Hamas.
Pertarungan Sengit
'Harga Mahal' bagi IDF itu sejauh ini terpampang dalam beragam video yang diunggah milisi Hamas di saluran Telegramnya bulan ini.
Video-video itu menunjukkan para pejuang mereka, dengan kamera tubuh, bergerak melintasi gedung-gedung untuk meluncurkan roket yang digendong ke arah kendaraan lapis baja IDF.
Satu di antaranya yang diposting pada tanggal 7 Desember, berasal dari Shejaiya (Shujaiya), sebelah timur Kota Gaza, sebuah wilayah di mana kedua belah pihak melaporkan adanya pertempuran sengit.
Baca juga: Kronik Shejaiya, Lingkungan Gagah Berani Gaza yang Tidak Dapat Dihancurkan Israel
Dalam postingan lain pada tanggal 5 Desember, sebuah kamera muncul dari sebuah terowongan, seperti periskop, untuk memindai kamp Israel tempat tentara beristirahat.
Unggahan tersebut mengatakan, kamp IDF itu kemudian terkena ledakan bawah tanah.
"Reuters tidak dapat memverifikasi video tersebut," tulis ulasan Reuters.
Sumber Hamas, yang berbicara kepada Reuters dari dalam Gaza tanpa menyebut nama, mengatakan para pejuang Hamas bergerak sedekat mungkin untuk melancarkan penyergapan.
"Pergerakan memanfaatkan tanah yang kita tahu tidak dimiliki orang lain”, sering kali bergerak atau keluar dari terowongan."
“Ada perbedaan besar antara kekuatan kita dan kekuatan mereka, kita tidak membodohi diri sendiri,” ujarnya.