Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Ubah Jalan-Jalan di Gaza Jadi Labirin Mematikan Bagi Pasukan Israel

IDF lebih memilih menghancurkan gedung untuk pergerakan pasukan ketimbang melintasi jalan-jalan di Gaza demi menghindari ranjau Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hamas Ubah Jalan-Jalan di Gaza Jadi Labirin Mematikan Bagi Pasukan Israel
Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency
Tentara Israel, tank, howitzer, dan kendaraan lapis baja terlihat saat pergerakan militer Israel terus berlanjut di perbatasan Gaza, di Nahal Oz, Israel pada 13 Desember 2023. 

Namun dia mengatakan Hamas telah menguasai pembuatan senjata lain di Gaza, seperti granat berpeluncur roket RPG-7, dan kelompok tersebut kini memiliki cadangan amunisi yang lebih besar.

Ungahan-unggahan Hamas menunjukkan kalau persenjataan kelompok itu termasuk senjata anti-tank “tandem” dengan dua muatan untuk menembus lapis baja, yang menurut Pinko juga ada di gudang senjata IDF.

Video Hamas sering menunjukkan ledakan besar ketika kendaraan dihantam.

Pakar militer Israel mengatakan ledakan tidak berarti sebuah kendaraan hancur karena mereka mengatakan hal itu juga bisa disebabkan oleh sistem pertahanan yang meledak untuk menghentikan proyektil yang masuk.

Ashraf Aboulhoul, Redaktur Pelaksana harian Al-Ahram Mesir, yang sebelumnya bekerja di Gaza dan merupakan spesialis dalam urusan Palestina, mengatakan kalau anggota Hamas bergerak sedekat mungkin ke musuh untuk meluncurkan rudal dan “proyektil buatan lokal”.

Namun dia mengatakan drone Israel dan taktik lainnya mengikis kemampuan anggota Hamas untuk memberikan elemen kejutan, bahkan di daerah perkotaan.

“Pertempuran di kota menjadi lebih sulit bagi kelompok tersebut (Hamas),” katanya.

Berita Rekomendasi

Militer Israel mengunggah sebuah video bulan ini yang dikatakan menunjukkan para anggotanya muncul dari sebuah terowongan di bawah sebuah bangunan yang dibom, sebelum keduanya terkena serangan rudal.

“Hamas mungkin mengirimkan senjata dan taktik baru mereka, (tetapi) pada prinsipnya, mereka tetap merupakan gerakan perlawanan gerilya,” kata Alexander Grinberg, mantan perwira intelijen militer Israel di Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem.

(oln/rtrs/TC/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas