Iron Dome Gagal Cegat Drone Ababil Buatan Iran di Perbatasan, Brigade Lapis Baja Israel Jadi Korban
Alarm berbunyi di utara Israel pada Sabtu pagi yang mengindikasikan adanya penyusupan pesawat musuh ke wilayah udara negara Yahudi tersebut.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Kelompok muslim Syiah Lebanon, Hizbullah, meluncurkan dua drone kamikaze buatan Iran ke wilayah Israel utara, Sabtu (17/12/2023) waktu setempat.
Satu berhasil dijatuhkan sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, sedangkan satu lagi lolos dan menghantam telak posisi Batalyon 129 Brigade Lapis Baja ke-8 dari Petach Tikva dan menewaskan seorang tentaranya.
Alarm berbunyi di utara Israel pada Sabtu pagi yang mengindikasikan adanya penyusupan pesawat musuh ke wilayah udara negara Yahudi tersebut.
Dikutip dari media Ibrani, salah satu drone jatuh, yang lainnya "sukses mendarat" dan memicu kebakaran.
Dewan Regional Galilea Atas kemudian mengkonfirmasi bahwa sebuah drone telah diidentifikasi di wilayah Lembah Hula Israel.
Dilaporkan, seorang tentara cadangan tewas, dan dua lainnya menderita luka-luka, satu serius, akibat dampak dari pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang diluncurkan dari Lebanon dekat komunitas utara Margaliot.
Prajurit yang meninggal itu diidentifikasi sebagai Warrant Officer (res.) Yechezkel Azaria, 53, yang berafiliasi dengan Batalyon 129 Brigade Lapis Baja ke-8 dari Petach Tikva. Para prajurit yang terluka adalah anggota Batalyon Pengintaian 6609 Brigade Alexandroni.
Hizbullah telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, sehingga mendorong pasukan Israel untuk membalas dengan tembakan artileri yang diarahkan ke sasaran di Lebanon selatan.
Hal ini terjadi di tengah baku tembak yang sedang berlangsung dengan kelompok muslim Syiah itu di sepanjang perbatasan utara.
Israel telah mengeluarkan peringatan, menyatakan tidak akan menoleransi kehadiran kelompok yang didukung Iran itu di sepanjang perbatasan utara.
Hampir setiap hari, pasukan yang dipimpin oleh Hizbullah terlibat dalam serangan terhadap komunitas Israel dan pos militer di sepanjang perbatasan.
Serangan Hizbullan ke Israel utara itu juga direkam dalam video yang dirilis kelompok itu.
Disebutkan, Hizbullah diduga menargetkan situs militer IDF di wilayah Ramim, yang berdekatan dengan perbatasan Lebanon.
Sedangkan drone yang digunakan adalah Ababil-2T' atau Qasef-2K buatan Iran.
Drone-drone buatan Iran belakangan mendapat cap "battle proven" karena telah teruji dan sukses digunakan Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Keberhasilan drone "murah" ini menembus pertahanan udara Israel tentu membuat Tel Aviv kewalahan mengingat, drone semacam ini diyakini dimiliki Hizbullah dalam jumlah besar dan belum digunakan secara masif melawan mereka.
Teheran eksekusi mata-mata Israel
Sementara itu, Iran mengatakan pihaknya telah mengeksekusi mata-mata Mossad Israel di tenggara negara tersebut.
Laporan itu mengatakan mata-mata itu terkait dengan badan intelijen asing, termasuk Mossad, dan dituduh terlibat dalam menyebarkan informasi rahasia.
Badan peradilan Iran mengeksekusi orang tersebut di sebuah penjara di Zahedan, ibu kota provinsi tenggara Sistan dan Baluchistan.
Sebagai informasi, pada April 2022 silam, petugas intelijen Iran menangkap tiga orang yang mereka katakan adalah anggota kelompok yang terkait dengan Mossad. Tidak jelas apakah orang yang dieksekusi adalah salah satu dari mereka.
Iran dan Israel saling menuduh satu sama lain melakukan mata-mata dan melancarkan perang bayangan selama bertahun-tahun.
Israel memandang Iran sebagai ancaman terbesarnya dan berulang kali mengancam akan mengambil tindakan militer untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
Iran membantah pihaknya sedang mencari senjata semacam itu dan berjanji akan memberikan tanggapan keras terhadap agresi apa pun.
Pada tahun 2020, Iran mengeksekusi seorang pria yang dihukum karena membocorkan informasi ke AS dan Israel tentang seorang jenderal terkemuka Garda Revolusi Islam yang kemudian terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Irak.
Iran tidak mengakui Israel dan mendukung kelompok perlawanan anti-Israel di seluruh wilayah, termasuk Hizbullah dan Hamas.