Dewan Keamanan PBB Rancang Resolusi yang Akan Izinkan Bantuan Masuk Gaza, Peluang Voting Senin Ini
Dewan Keamanan PBB mungkin akan melakukan pemungutan suara pada hari Senin mengenai sebuah proposal yang menyerukan izinkan bantuan.
Penulis: Muhammad Barir
Dewan Keamanan PBB Rancang Resolusi yang Akan Izinkan Bantuan Masuk Gaza, Peluang Voting Senin Ini
TRIBUNNEWS.COM- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mungkin akan melakukan pemungutan suara pada hari Senin mengenai sebuah proposal yang menyerukan Israel dan Hamas untuk mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza melalui jalur darat, laut, dan udara dan untuk membentuk mekanisme PBB untuk memantau pengiriman bantuan kemanusiaan.
Para diplomat mengatakan, nasib rancangan resolusi tersebut bergantung pada negosiasi akhir antara Amerika Serikat, yang memiliki hak veto di Dewan, dan Uni Emirat Arab yang menyusun naskah tersebut.
Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan, “Kami berpartisipasi secara konstruktif dan transparan sepanjang seluruh proses dalam upaya untuk menyepakati formula yang akan disetujui.”
Dia menambahkan, "Uni Emirat Arab tahu persis apa yang bisa dan tidak bisa disetujui, dan terserah pada mereka jika ingin mencapai hal ini."
Para diplomat mengatakan Amerika ingin melunakkan kata-kata mengenai penghentian permusuhan.
Baca juga: Komandan Tentara Israel Tangkap Lebih dari 1.000 Orang Warga Gaza, Diklaim Pejuang yang Menyerah
Rancangan teks yang saat ini dilihat oleh Reuters menyerukan “penghentian permusuhan secara mendesak dan berkelanjutan untuk memungkinkan akses yang aman dan tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan”.
Keputusan Dewan harus disetujui oleh setidaknya sembilan suara dan tidak dapat diveto oleh Amerika Serikat, Perancis, Tiongkok, Inggris atau Rusia.
Rancangan resolusi tersebut bertujuan untuk membentuk mekanisme pemantauan PBB di Gaza terhadap bantuan yang diberikan melalui darat atau laut atau bantuan yang diberikan oleh negara-negara yang bukan pihak terlibat dalam konflik.
PBB akan memberi tahu Otoritas Palestina dan Israel tentang pengiriman bantuan ini.
(Sumber: Sky News Arabia)