Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ansarallah Houthi Yaman Tantang AS Cs, Iran Peringatkan Bakal Ada 'Banjir Darah' di Laut Merah 

Ansarallah Houthi Yaman yakin kelompoknya bisa mengimbangi Satgas Laut Gabungan bentukan AS di Laut Merah untuk melindungi Israel. Iran wanti-wanti

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ansarallah Houthi Yaman Tantang AS Cs, Iran Peringatkan Bakal Ada 'Banjir Darah' di Laut Merah 
tangkapan layar Twitter/@GlobeEyeNews
Diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi, sebuah rudal menghantam kapal tanker komersial. Sebuah rudal jelajah berbasis darat yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menghantam sebuah kapal tanker komersial. 

Ansarallah Houthi Yaman Tantang AS Cs, Iran Peringatkan Bakal Ada 'Banjir Darah' di Laut Merah 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Ansarallah (Houthi) Yaman melontarkan tantangan atas satuan tugas (Satgas) Maritim bentukan Amerika Serikat (AS) di Laut Merah.

AS dilaporkan membentuk koalisi internasional bertajuk “Operation Prosperity Guardian” untuk mengamankan jalur pelayaran internasional dari gangguan serangan Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi dengan Houthi.

Serangan Yaman dan Houthi, utamanya di Selat Bab al-Mandab, sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan milisi perlawanan Palestina di Gaza, Hamas, terhadap tentara pendudukan Israel dalam Perang Gaza.

Baca juga: Milisi Regional Bergerak, Kataib Hizbullah: Serang Hingga Tentara Terakhir AS Angkat Kaki dari Irak

Houthi secara khusus mengincar kapal-kapal yang berentitas Israel, baik dari ataupun menuju ke pelabuhan Eilat, satu di antara basis utama bongkar-muat barang dan nadi perekonomian Israel.

“Kami meyakinkan semua kapal yang menuju ke semua pelabuhan di seluruh dunia, kecuali pelabuhan Israel, bahwa tidak ada kerugian yang akan menimpa mereka,” ujar juru bicara militer Yaman, Yaya Saree, dikutip dari Al Arabiya.

Atas pernyataan itu, Satgas Maritim bentukan AS di Laut Merah dinilai sejumlah analis sejatinya merupakan bentuk perlindungan AS terhadap Israel dengan melibatkan 10 negara sekutu.

BERITA REKOMENDASI

Adapun 10 negara yang tergabung dalam koalisi ini diantaranya, Inggris, Perancis, dan Italia, disusul Bahrain, Kanada, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.  

AS berupaya membujuk sekutu besarnya di Timur Tengah, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, namun sejauh ini belum ada kabar lanjutan dari lobi AS tersebut.

Baca juga: Perjanjian Damai Arab Saudi dan Yaman Tinggal Teken, AS Tekan Riyadh Dukung Israel Laut Merah

Namun, serangan-serangan dari Houthi dan Angkatan Bersenjata Yaman ini ke kapal-kapal komersil berentitas Israel makin ganas seiring menggemanya upaya AS di Laut Merah ini. 

Mohammed Al-Bukhaiti, anggota politbiro Houthi, mengatakan kepada Al Jazeera, pada Senin (18/12/2023), menyiratkan kalau Ansarallah tidak akan menghentikan serangannya.

Bahkan dia menyatakan optimisme kalau kelompoknya akan mampu menghadapi koalisi apa pun yang dibentuk oleh AS yang dikerahkan ke Laut Merah, lapor Reuters.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara selama konferensi pers di markas NATO di Brussels, pada 11 Oktober 2023.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara selama konferensi pers di markas NATO di Brussels, pada 11 Oktober 2023. (SIMON WOHLFAHRT / AFP)

AS: Ini Masalah Internasional

Meski dituding memberikan perlindungan secara khusus ke Israel, AS menekankan kalau jalur pelayaran internasional di Laut Merah adalah isu internasional.

Pada Senin (18/12) Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Israel, mengatakan kalau pihaknya sudah membentuk koalisi internasional di laut Merah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas