Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Ajukan Kesepakatan Gencatan Senjata Sepekan, Hamas Serukan Hentikan Perang

Perbedaan kesepakatan soal pertemuan yang membahas gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Mesir terjadi.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Israel Ajukan Kesepakatan Gencatan Senjata Sepekan, Hamas Serukan Hentikan Perang
KATA KHATIB/AFP
Asap mengepul akibat pemboman Israel terhadap Khan Yunis dari Rafah di Jalur Gaza selatan pada 16 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Perbedaan kesepakatan soal pertemuan yang membahas gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Mesir terjadi. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel dikabarkan telah mengajukan kesepakatan gencatan senjata ke Hamas agar dilakukan selama sepekan.

Dikutip dari Al Arabiya, kesepakatan dari Israel ini sebagai bagian dari kesepakatan baru untuk membebaskan lebih dari 30 sandera yang ditahan oleh Hamas.

Seperti diketahui, pertemuan terkait gencatan senjata ini digelar di Mesir dan dihadiri oleh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, kepala intelijen Mesir Abbas Kamel, dan beberapa pihak lainnya, Rabu (20/12/2023).

Berdasarkan pernyataan para pejabat Israel, proposal kesepakatan tersebut dibuat lewat mediator Qatar dan menjadi tawaran pertama sejak kesepakatan gencatan senjata selama sehari dan pembebasan lebih dari 100 sandera.

Kesepakatan ini sepertinya senada dengan pernyataan Presiden Israel, Isaac Herzog yang menyatakan pihaknya siap untuk melakukan jeda kemanusiaan dengan syarat pembebasan lebih banyak sandera yang ditahan di Gaza.

"Para pejabat Israel mengatakan bahwa proposal tersebut menunjukkan bahwa Israel bertekad untuk memulai kembali perundingan yang serius untuk membebaskan lebih banyak sandera, bahkan ketika Hamas telah mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan perundingan selama pertempuran masih berlangsung," demikian pernyataan dari pejabat Israel berdasarkan laporan Al Arabiya.

Baca juga: Ayah dari Sandera yang Ditembak Pasukan Israel Kecam Netanyahu: Kau Bunuh Anakku Dua Kali

Berbeda dengan Israel, Hamas disebut justru lebih menginginkan agar agresi Israel di Gaza segera dihentikan.

Berita Rekomendasi

Hal ini disampaikan oleh salah satu pejabat Hamas, Ghazi Hamad.

Dikutip dari Aljazeera, Hamad menegaskan bahwa agresi Israel ke Gaza termasuk genosida.

"Visi kami sangat jelas: Kami ingin menghentikan agresi. Apa yang terjadi di lapangan adalah bencana besar," katanya.

Hamad juga mengungkapkan bahwa gencatan senjata atau jeda kemanusiaan bukanlah kepentingan Hamas dan Palestina.

Menurutnya, hal tersebut hanyalah dalih Israel untuk semakin menggencarkan agresi di Gaza.

"Israel akan mengambil kartu para sandera dan setelah itu mereka akan memulai babak baru pembunuhan massal dan pembantaian terhadap rakyat kami. Kami tidak akan memainkan permainan ini," ujarnya.

Kendati demikian, Hamad mengungkapkan bahwa setelah perang berhenti, Hamas bakal siap untuk bernegosiasi dengan semua pihak dan berkompromi utnuk para tahanan Palestina dan tawanan di Gaza.

Hamas Gelar Pertemuan dengan Fatah soal Agresi Israel

Ekskavator menggali puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 19 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Ekskavator menggali puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 19 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (MOHAMMED ABED / AFP)

Pada kesempatan yang sama, Hamad juga mengungkapkan Hamas dengan pemimpin kelompok-kelompok lainnya telah menggelar pertemuan dengan Fatah terkait keputusan soal perang di Gaza.

Dia mengatakan pihaknya telah meminta Fatah dan kelompok-kelompok di Palestina lainnya untuk mengambil keputusan bersama soal perang di Gaza.

Namun, kata Hamad, kesepakatan itu masih terganjal penolakan dari Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas.

"Masalahnya adalah Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, yang masih menolak ajakan-ajakan dari Hamas ini."

"Kami sangat tertarik untuk bertemu dengan saudara-saudara kami dari Fatah dan kelompok-kelompok Palestina untuk memikirkan bagaimana kami dapat menghadapi situasi saat ini di Gaza, baik secara politis maupun dari segi kemanusiaan, atau upaya-upaya yang dilakukan oleh Amerika Serikat unutk mengubah situasi ini," ujarnya.

Baca juga: Pemimpin Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamad mengungkapkan hingga saat ini, belum ada inisiatif dari Fatah untuk mau berdiskusi dengan Hamas soal perang di Gaza.

Padahal, imbuhnya, Hamas terbuka bertemu dengan Abbas untuk membicarakan soal agresi Israel di Gaza hingga penyatuan Palestina.

Hamad menegaskan bahwa hal ini perlu dilakukan demi eksistensi Palestina itu sendiri.

"Ini adalah kepentingan kita semua, tetapi saya berharap dari saudara-saudara kita di Fatah untuk menunjukkan langkah-langkah yang lebih positif ke arah ini," tuturnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas