Aktivitas di Pelabuhan Eilat Israel Anjlok 85 Persen Imbas Serangan Houthi di Laut Merah
Aktivitas perdagangan di Pelabuhan Eilat, Israel, turun hingga 85 persen sejak militan Houthi meningkatkan serangan terhadap kapal kargo di Laut Merah
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Akhir pekan lalu, kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Inggris dikabarkan telah menembak jatuh sebanyak 15 drone serang di Laut Merah.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan kapal perusak berpeluru kendali mereka menanggapi gelombang serangan drone dari daerah Yaman yang dikuasai kelompok Houthi.
“Kami berhasil menembak jatuh sejumlah drone serang yang menargetkan kapal-kapal komersil di Laut Merah,” kata juru bicara CENTCOM.
Di saat yang sama, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps juga mengatakan kapal perusak Angkatan Laut Inggris HMS Diamond berhasil mencegat rudal Sea Viper dan menghancurkan sebuah drone serang.
“Tidak ada korban jiwa ketika kami berhasil melumpuhkan rudal dan drone di Laut Merah,” ujarnya.
Shapps lebih lanjut mengatakan serangan terhadap kapal komersial di arteri perdagangan global oleh pemberontak Houthi Yaman “merupakan ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim”.
“Inggris tetap berkomitmen untuk menangkis serangan-serangan ini untuk melindungi arus bebas perdagangan global,” kata Shapps.