PBB: Pekerja Bantuan Gaza dan 70 Anggota Keluarga besarnya Tewas akibat Serangan Udara Israel
Serangan udara Israel menewaskan lebih dari 70 anggota keluarga besar termasuk seorang pekerja bantuan PBB.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel menewaskan lebih dari 70 anggota keluarga besar termasuk seorang pekerja bantuan PBB.
Seorang pekerja yang tewas akibat serangan udara Israel tersebut adalah Issam al-Mughrabi (56).
Sang istri, kelima anaknya dan pilihan kerabat lainnya juga meninggal dunia akibat pemboman di dekat kota Gaza.
"Hilangnya Issam dan keluarganya sangat mempengaruhi kita semua," kata administrator UNDP Achim Steiner, dikutip dari The Guardian.
Menurutnya, PBB dan warga sipil bukan merupakan target mereka.
“PBB dan warga sipil di Gaza bukanlah target," katanya.
Baca juga: Kanada Tawarkan Izin Tinggal Sementara Bagi Korban Perang di Gaza, 600 Orang Kepincut Daftar
Ia juga mendesak segera adanya gencatan senjata di Gaza.
"Perang ini harus diakhiri. Tidak ada lagi keluarga yang harus menanggung rasa sakit dan penderitaan yang dialami keluarga Issam dan banyak orang lainnya," jelasnya.
Ini Merupakan Jumlah Korban Terbanyak dalam Sejarah PBB
Sekretaris Jenderal PBB, Antonie Gueterres mengatakan jumlah korban ini merupakan jumlah terbanyak dalam sejarah PBB.
"Rata-rata, satu atau dua pegawai PBB terbunuh di Gaza setiap hari akibat agresi Israel – totalnya lebih dari 130 orang. Jumlah korban tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah PBB,” kata Antonio Gueterres, dikutip dari Al Maydeen.
Guterres memperingatkan bahwa memfasilitasi lebih banyak pasokan melintasi perbatasan ke Gaza hanyalah tahap awal dalam menghindari risiko kelaparan dan epidemi mematikan.
“Banyak orang mengukur efektivitas operasi kemanusiaan di Gaza berdasarkan jumlah truk dari Bulan Sabit Merah Mesir, PBB dan mitra kami yang diizinkan menurunkan bantuan melintasi perbatasan,” kata Guterres.
Ia mengatakan memastikan distribusi bantuan yang efektif di Gaza juga sama pentingnya.