PBB Sebut Dunia Biarkan Genosida Terjadi di Gaza: Ini Tak Jauh Berbeda dengan Pembantaian
Pelapor khusus PBB untuk Palestina menyebut dunia membiarkan genosida terjadi di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Setidaknya 70 orang tewas dalam serangan di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu (24/12/2023) malam.
Baca juga: Hamas Tangkap Agen Israel di Gaza, Shin Bet Ketahuan Kirim Mata-mata
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan, jumlah korban tewas di kamp pengungsi Maghazi kemungkinan akan bertambah.
“Apa yang terjadi di kamp Maghazi adalah pembantaian yang dilakukan di lapangan pemukiman yang padat,” katanya, masih dari Al Jazeera.
Sementara itu, jenazah telah menumpuk di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.
Puluhan lainnya dilaporkan terluka, dan beberapa rumah hancur dalam serangan tersebut.
Keluarga-keluarga telah menggali reruntuhan dalam upaya untuk menemukan korban yang selamat.
Bom-bom tersebut jatuh di rumah-rumah dan bangunan, serta menghancurkan lingkungan dan infrastruktur, seperti jalan menuju masuk dan keluar dari kamp pengungsi.
Baca juga: 2 Mantan Sandera: Hamas Siap Mati saat Lindungi Kami dari Bom Israel di Gaza
Ketika kamp pengungsi Bureij juga digempur semalaman, sekitar 100 orang tewas dalam 12 jam terakhir.
Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
“Kami semua menjadi sasaran,” kata Ahmad Turokmani, yang kehilangan beberapa anggota keluarganya, termasuk putri dan cucunya.
“Lagi pula, tidak ada tempat yang aman di Gaza," sambung dia.
Hamas menyebut serangan udara di kamp Maghazi sebagai pembantaian yang mengerikan dan menyebutnya sebagai kejahatan perang baru.
Sejak resolusi Dewan Keamanan PBB disahkan pada hari Jumat, yang meningkatkan bantuan ke Gaza, skala serangan udara semakin meningkat.
(Tribunnews.com/Nuryanti)