Balas Kematian 12 Tentara, Turki Bombardir Timur Suriah: Militer Kurdi SDF Proksi AS Murka
Turki mengebom fasilitas sipil di timur laut Suriah, Lusinan militan yang didukung AS telah tewas dalam serangan Turki di timur laut Suriah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Balas Kematian 12 Tentara, Turki Bombardir Timur Suriah: Militer SDF Proksi AS Murka
TRIBUNNEWS.COM - Turki dilaporkan melakukan serangan udara yang menargetkan puluhan fasilitas sipil di timur laut Suriah pada Rabu (25/12/2023).
Pernyataan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), kelompok militer yang didukung dan terafiliasi dengan Amerika Serikat, menyatakan, serangan Turki itu menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk kaum perempuan.
"Ankara menyerang “25 fasilitas layanan sipil di Suriah utara dan timur, mengakibatkan delapan warga sipil, termasuk dua wanita, mati syahid,” kata juru bicara SDF Farhad Shami melalui media sosial.
Baca juga: Turki dan Irak Sepakat Usir Partai Pekerja Kurdistan dari Wilayah Kedaulatan Irak
Dalam pernyataannya SDF mengungkapkan kemarahan atas pengeboman Turki yang mereka nilai sebagai aksi teror terhadap warga sipil.
“Pendudukan Turki berupaya untuk menyebarkan krisis internalnya ke luar negeri dan menciptakan kemenangan palsu dengan meneror warga sipil dan secara langsung menargetkan mereka dalam kejahatan perang di depan komunitas internasional,”.
"SDF “berkomitmen untuk melindungi rakyat kami dan merespons semua serangan,” bunyi pernyataan itu.
Sebagai informasi SDF adalah aliansi militer yang sebagian besar terdiri dari milisi Kelompok Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
YPG oleh Turki dianggap sebagai ‘organisasi dan kelompok teroris’.
YPG merupakan bagian dari Partai Pekerja Kurdi (PKK), partai berpaham Komunisme-Marxisme.
Turki sudah meluncurkan operasi militernya ke Suriah utara sejak 2020 silam.
Aksi Balasan Atas Kematian Tentara
Serangan Turki terjadi sebagai respons atas tewasnya 12 tentara Turki oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara, dalam dua serangan terpisah yang dilakukan pada hari Jumat dan Sabtu.
Turki dilaporkan sudah menetapkan PKK berstatus sebagai organisasi teroris.
Beberapa hari setelah serangan itu, Ankara mengumumkan serangan terhadap beberapa posisi Kurdi di Suriah.
Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pada Sabtu kalau puluhan “teroris” telah “dinetralkan.”
PKK diketahui beroperasi di wilayah pegunungan Irak utara.
Serangan udara Turki secara teratur menargetkan militan Kurdi di Irak dan Suriah.
SDF yang didukung AS berafiliasi erat dengan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), cabang PKK di Suriah.
Akibatnya, kota ini sering mendapat serangan dari tentara Turki.
"SDF adalah wakil Washington di Suriah, dan membantu AS mengawasi pendudukannya dan pencurian ilegal ladang minyak di negara tersebut," tulis laporan TC.
Selain serangan Turki, milisi Kurdi juga menghadapi perlawanan suku Arab berskala besar.
Pangkalan Militer AS Dihajar Milisi Perlawanan Irak
Sementara itu, pangkalan-pangkalan AS di Irak dan Suriah hampir setiap hari diserang oleh kelompok perlawanan Irak.
Milisi Irak yang belakangan bergabung dalam satu koalisi itu menyerang pangkalan militer AS di Irak dan Suriah sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi perlawanan Palestina di Gaza, namun utamanya untuk mengusir pasukan pendudukan AS dari negara tersebut.
Pada hari Natal, pangkalan Harir di Irak dan pangkalan Green Village di Suriah menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak.
Tiga tentara AS terluka dalam serangan di pangkalan Harir, termasuk satu orang yang berada dalam kondisi kritis.
Baca juga: Balas Dendam, Jet Tempur AS Hajar Tiga Sarang Kataib Hizbullah, Irak: Pelanggaran Kedaulatan!