Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Operator Telekomunikasi di Jepang, Bantu Cek Keselamatan Masyarakat Terdampak Gempa

Para pengguna dapat memposting status keselamatan mereka melalui pesan singkat ke internet.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Operator Telekomunikasi di Jepang, Bantu Cek Keselamatan Masyarakat Terdampak Gempa
Tribunnews.com
Ilustrasi gempa. Para pengguna dapat memposting status keselamatan mereka melalui pesan singkat ke internet. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JEPANG -- Operator telekomunikasi utama di Jepang menawarkan para penggunanya untuk mendaftarkan dan memeriksa apakah seseorang dalam keadaan aman setelah gempa bumi besar melanda Jepang.

"Empat operator utama - NTT Docomo, KDDI, Softbank dan Rakuten Mobile - sekarang tengah mengelola pesan-pesan berkaitan dengan kebencanaan," tulis laporan NHK, Senin (1/1/2024).

Para pengguna dapat memposting status keselamatan mereka melalui pesan singkat ke Internet. Informasi ini dapat diperiksa melalui ponsel pintar, ponsel lain, dan PC.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Ishikawa Jepang, Sebabkan Jalan Retak Hingga Tsunami

Operator telepon rumah NTT East dan NTT West juga menawarkan layanan panggilan telepon darurat bencana.

Pengguna bisa menghubungi nomor 171 dari ponsel atau telepon. Pesan akan direkam ketika nomor tersebut dimasukkan.

"Pesan dapat diputar ulang ketika menekan nomor 171 dan memasukkan nomor telepon," tulis laporan tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Kedua operator juga memulai layanan daring yang membolehkan penggunanya merekam dan memeriksa pesan melalui Internet. Situs webnya adalah https://www.web171.jp.

Sebelumnya, Gelombang tsunami pertama setinggi lebih dari 1 meter tiba di pantai utara Jepang tengah pada Senin (1/1/2024), setelah serangkaian gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah tersebut.

"Gelombang setinggi 1,2 meter (4 kaki) menghantam pelabuhan Wajima di prefektur Ishikawa pada pukul 16.21 waktu setempat (14.21 WIB)," kata Badan Meteorologi Jepang (JMA), dikutip dari AFP.

Sayangnya, JMA memperingatkan, tsunami setinggi lima meter diperkirakan akan menyusul di wilayah yang sama.

JMA mengatakan, wilayah Noto, di sisi Laut Jepang di pulau utama Jepang, Honshu, mengalami serangkaian gempa beruntun, dimulai dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,7 pada pukul 16.06 waktu setempat.


Kemudian disusul dengan gempa berkekuatan magnitudo 7,6 pada pukul 16.10 waktu setempat, gempa magnitudo 6,1 pada pukul 16.18, gempa magnitudo 4,5 pada pukul 16.23, gempa magnitudo 4,6 pada pukul 16.29, dan gempa berkekuatan magnitudo 4,8 pada pukul 16.32.

"Gempa lain dengan kekuatan magnitudo 6,2 terjadi tak lama kemudian," kata US Geological Survey.

Gempa yang paling besar mendorong para penyiar televisi di Jepang untuk beralih ke program khusus dan membuat pemberitahuan darurat bagi penduduk yang terkena dampak untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas