Presiden Harvard Claudine Gay Mengundurkan Diri di Tengah Kasus Antisemitisme dan Plagiarisme
Presiden Harvard Claudine Gay mengundurkan diri setelah mendapat kecaman karena gagal melindungi mahasiswa Yahudi saat mengingkatnya antisemitisme
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Gay tidak mengiyakan pertanyaan itu secara gamblang.
Baca juga: Saleh Al-Arouri Tewas Dibunuh Israel Bakal Sulitkan Rencana Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera
Gay mengatakan bahwa hal ini bergantung pada konteksnya dan ketika “ucapan tidak sesuai dengan tindakan, hal itu melanggar kebijakan kami”.
Kesaksian mereka dikritik oleh Gedung Putih dan anggota parlemen dari kedua partai.
Gay kemudian meminta maaf kepada Harvard Crimson atas komentarnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya terjebak dalam perdebatan sengit dan gagal mengutuk ancaman kekerasan terhadap mahasiswa Yahudi.
Sejak sidang tersebut, Liz Magill mengundurkan diri sebagai presiden Universitas Pennsylvania menyusul seruan dari dewan sekolah bisnis Wharton dan hilangnya sumbangan $100 juta.
Sementara itu, Presiden MIT Sally Kornbluth tetap menjabat.
Harvard Corporation awalnya mendukung Gay dan mengatakan Gay akan tetap memegang peran kepemimpinannya meskipun ada seruan untuk mengundurkan diri.
Tuduhan Plagiarisme
Setelah sidang kongres, karier akademis Gay mendapat sorotan tajam dari para aktivis konservatif yang menemukan beberapa kasus dugaan plagiarisme dalam disertasi doktoralnya pada tahun 1997.
Dewan pengurus Harvard awalnya membela Gay, dengan mengatakan bahwa tinjauan terhadap karya ilmiahnya menunjukkan “beberapa contoh kutipan yang tidak memadai” tetapi tidak ada bukti kesalahan penelitian.
Baca juga: Kapal Induk Tercanggih di Dunia Milik AS Tinggalkan Timur Tengah, Hubungan AS-Israel Retak?
Beberapa hari kemudian, Harvard Corporation mengungkapkan bahwa mereka menemukan dua contoh tambahan “bahasa duplikatif tanpa atribusi yang sesuai”.
Dewan mengatakan Gay akan memperbarui disertasinya dan meminta koreksi.
Perlu diketahui, saat ini sejumlah universitas di Amerika Serikat telah bergulat dengan cara menanggapi perang Israel-Hamas.
Pada saat yang bersamaan, ancaman antisemit dan antimuslim di kampus-kampus di seluruh negeri meningkat.
Gay menghadapi seruan pengunduran dirinya dari anggota DPR, donor dan alumni terkemuka.
Harvard, yang 45 persen sumber pendapatannya berasal dari donasi, kehilangan donor kaya utama sejak sidang kongres tersebut, menurut CNN.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)