WHO: Kelaparan dan Penyakit Menular Meningkat, Sebabkan Risiko Tingginya Angka Kematian di Gaza
Di Gaza saat ini, rata-rata hanya ada satu kamar mandi untuk setiap 4.500 orang dan satu toilet untuk setiap 220 orang.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kelaparan melanda Gaza, dan hal ini diperkirakan akan meningkatkan penyakit di seluruh Jalur Gaza.
Terutama pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui, serta orang lanjut usia.
Kemitraan global Integrated Food Security Phase Classification (IPC), yang mencakup WHO, ungkap bahwa Gaza menghadapi “tingkat kerawanan pangan yang sangat parah,” dengan risiko kelaparan “yang meningkat setiap hari.”
"Sebanyak 93 persen penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekurangan pangan, dan tingginya tingkat malnutrisi," ungkap Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dalam website resmi, Rabu (3/1/2024).
Setidaknya 1 dari 4 rumah tangga menghadapi “kondisi bencana".
Di antaranya mengalami kekurangan pangan. Akibatnya, kelaparan, kemiskinan dan kematian terlihat jelas.
Pada misinya baru-baru ini ke Gaza utara, staf WHO mengatakan bahwa setiap orang yang mereka ajak bicara di Gaza kelaparan.
Ke mana pun mereka pergi, termasuk rumah sakit dan ruang gawat darurat, orang-orang selalu meminta makanan kepada mereka.
“Kami berkeliling Gaza untuk mengantarkan pasokan medis dan orang-orang bergegas ke truk kami dengan harapan itu adalah makanan,” kata mereka, seraya menyebutnya sebagai “indikator keputusasaan," kata WHO lagi.
Penyakit menular berkembang pesat
Gaza sudah mengalami melonjaknya tingkat penyakit menular.
Lebih dari 100.000 kasus diare telah dilaporkan sejak pertengahan Oktober.
Separuh dari kasus ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia