Hamza al-Dahdouh dan Mustafa Thuraya, 2 Jurnalis Tewas Dibom Drone Israel dalam Mobil di Rafah, Gaza
Hamza al-Dahdouh dan Mustafa Thuraya, dua jurnalis lagi tewas di dalam mobil dalam pemboman oleh Drone milik tentara Israel di Jalur Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Kantor media pemerintah di Gaza, yang dikendalikan oleh Hamas, menyebut pembunuhan al-Dahdouh dan Thuraya sebagai upaya lain untuk “mengintimidasi jurnalis” dan “mengaburkan kebenaran” dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Keluarga Wael al-Dahdouh, kepala biro Gaza untuk layanan berbahasa Arab Al Jazeera, berlindung di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada akhir Oktober setelah dievakuasi dari rumah mereka di Kota Gaza. Di sanalah mereka terkena serangan udara Israel, lapor Al Jazeera saat itu. Dia melaporkan secara langsung ketika dia mengetahuinya.
Bulan lalu, Wael al-Dahdouh terluka, dan operator kamera yang bekerja bersamanya terbunuh, setelah apa yang dikatakan Al Jazeera sebagai serangan pesawat tak berawak terhadap sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di Khan Younis tempat mereka bekerja. Al Jazeera melaporkan bahwa serangan itu juga merupakan serangan Israel.
Hamza al-Dahdouh juga meliput serangan udara tersebut. Beberapa jam sebelum kematiannya, Hamzah, yang menggambarkan dirinya di Instagram sebagai seorang fotografer, jurnalis, juru kamera dan produser, tampak berada di belakang kamera, memposting foto-foto bangunan yang hancur di Gaza dan seorang rekannya yang mengenakan rompi anti peluru bertanda “Pers” yang disiarkan dari jalan yang dipenuhi puing-puing.
Pada hari Sabtu, Hamzah sempat memposting foto ayahnya. “Jangan putus asa akan kesembuhan dan jangan putus asa akan rahmat Tuhan,” tulisnya, “dan yakinlah bahwa Tuhan akan memberimu pahala yang baik atas kesabaranmu.”
Ayahnya menjawab dalam postingannya sendiri, “Semoga Tuhan melindungimu.”
(Sumber: Washington Post, AFP, Sky News Arabia)