Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Orang Hilang dari RS Al-Aqsa Gaza di Tengah Serangan Israel

Ratusan orang terpaksa meninggalkan RS Al-Aqsa Gaza ke lokasi yang tidak diketahui tanpa informasi keberadaan mereka.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ratusan Orang Hilang dari RS Al-Aqsa Gaza di Tengah Serangan Israel
Menahem KAHANA / AFP
Gambar yang diambil dari perbatasan Israel dengan Jalur Gaza menunjukkan asap membubung di dalam wilayah Palestina selama serangan Israel pada 7 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan militan Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan pasien dan staf dilaporkan hilang dari Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza tengah di tengah serangan udara yang intens di wilayah tersebut.

Mayoritas staf medis, serta sekitar 600 pasien, terpaksa meninggalkan kompleks tersebut ke lokasi yang tidak diketahui tanpa informasi keberadaan mereka, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pada hari Senin (8/1/2024).

Kedua institusi itu mencatat adanya kekacauan ketika staf RS yang tersisa terus berusaha memperingatkan masuknya para korban yang terluka akibat bombardir besar-besaran oleh Israel dari udara, darat, dan laut.

Di mana serangan itu meningkat dan ditargetkan di jalur Gaza.

Pejabat WHO Sean Casey mengatakan bahwa pasien tiba di rumah sakit setiap beberapa menit, padahal adanya perintah evakuasi dan situasi berbahaya.

Terlebih hanya ada lima dokter yang tersisa untuk mengawasi ratusan kasus darurat dan korban jiwa.

“Ini benar-benar pemandangan yang kacau. Direktur rumah sakit baru saja berbicara dengan kami, dan dia mengatakan satu permintaannya adalah agar rumah sakit ini dilindungi, meskipun banyak stafnya yang sudah pergi,” kata Casey.

Baca juga: Siap Masuki Fase Ke-3 Perang, Israel Ancam Hizbullah: Kehancuran Gaza Bisa Ditempel ke Lebanon

BERITA REKOMENDASI

“Rumah sakit saat ini beroperasi dengan sekitar 30 persen jumlah staf, Mereka melihat, dalam beberapa kasus, ratusan korban setiap hari ada di unit gawat darurat."

Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) dan Komite Penyelamatan Internasional (IRC) menyatakan bahwa tim medis darurat mereka terpaksa menghentikan aktivitas di rumah sakit dan meninggalkan fasilitas tersebut, sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas militer Israel.

Dr Tanya Haj-Hassan dari Doctors Without Borders berbicara kepada Al Jazeera dari Amman, Yordania, tentang situasi mengerikan yang dihadapi rekan-rekannya di Gaza.

“Sayangnya, sebagian besar LSM mengevakuasi Rumah Sakit Al-Aqsa setelah selebaran yang memperingatkan mereka bahwa 'daerah tersebut tidak lagi aman' dan mereka perlu mengungsi.”

Rumah Sakit Al-Aqsa adalah rumah sakit terbesar dan satu-satunya yang berfungsi di Gaza tengah dan merawat sekitar 100 orang yang terluka setiap hari, katanya.

“Situasinya sangat buruk dalam beberapa minggu terakhir. Rekan-rekan kami yang berada di sana dari berbagai organisasi berbeda telah melaporkan pemandangan yang mengerikan. Mereka tidak mengira harus mengungsi. Ini adalah peningkatan risiko yang tiba-tiba,” kata Haj-Hassan.

Baca juga: Israel-Palestina: Warga Palestina tidak boleh dipaksa meninggalkan Gaza, kata Menlu AS

“Seorang kolega yang saya kenal di rumah sakit mengatakan setiap hari ada garis imajiner dalam jaringan distopia yang menentukan siapa yang berisiko terbunuh dalam waktu dekat. Dia menggambarkannya sebagai kejahatan perang yang disamarkan sebagai peringatan awal yang baik.”

Terkini, sebanyak 23.084 warga Palestina telah tewas dan 58.926 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Sekitar 249 warga Palestina tewas dan 510 lainnya luka-luka dalam 24 jam sebelumnya, dikutip dari Al Arabiya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu (6/1/2024) bahwa pasukan Israel tidak akan menghentikan perang di Gaza melawan Hamas sampai semua tujuan tercapai, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

Pada hari Minggu, (7/1/2024) tentara Israel melancarkan serangan udara intensif di Khan Younis dan daerah lain di Gaza selatan, menewaskan sedikitnya 82 orang, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.

Sejak konflik Israel-Palestina terakhir pecah pada 7 Oktober 2023, lebih dari 85 persen populasi di Jalur Gaza menjadi pengungsi, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat pada Sabtu.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas