Makin Banyak yang Terbunuh, Sandera Israel Tegur Netanyahu: Jangan Bohongi Kami
Sandera Israel, Elad Katzir, menyampaikan pesan ke Netanyahu untuk selamatkan mereka tanpa kekerasan. Ia mendesak Israel agar berunding dengan Hamas.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Elad Katzir mengatakan dirinya masih hidup hingga saat video itu diambil pada Jumat (5/1/2024), adalah suatu keajaiban.
Ia hampir kehilangan nyawanya akibat pemboman Israel di Jalur Gaza.
"Setiap hari saya hidup seperti sebuah keajaiban," katanya, mengacu pada banyaknya kematian sandera akibat serangan udara Israel.
"Saya mendengar di radio hari ini, Senin (5/1/2024), berita pembunuhan sahabat saya, Tamir Hadar yang terbunuh pada 7 Oktober lalu," kata Elad Katzir.
Sebelumnya pada Senin (8/1/2024) pagi, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan kegagalan Israel untuk membebaskan seorang sandera di Jalur Gaza setelah bentrok dengan pejuangnya.
Hamas Palestina vs Israel
Pemerintah Israel saat ini mendapat tekanan yang besar dari warganya yang menuntut agar mengupayakan pembebasan sandera dengan selamat.
Sejumlah sandera dikabarkan tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza selama tiga bulan terakhir, yang meningkatkan kekhawatiran di kalangan warga Israel akan meningkatnya kematian sandera.
Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan; 81 orang Israel; 23 warga Thailand; dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.
Israel memperkirakan, masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.
Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.084 hingga Selasa (9/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Selain itu, tercatat 332 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (8/1/2023), setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran melawan sejumlah faksi perlawanan di sana.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.