Analis Militer Ungkap Alasan Terowongan Hizbullah Jadi Ancaman Israel
Analis militer mengungkap alasan terowongan Hizbullah menjadi ancaman bagi Israel karena lokasinya yang samar dan medannya yang terjal.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Suci BangunDS
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pembunuhan Wissam Hassan Tawil, komandan Hizbullah, adalah bukti kesalahan Hizbullah yang salah perhitungan karena berhadapan dengan Israel.
Hizbullah terlibat pertempuran dengan Israel di Lebanon selatan dan Israel utara setelah mereka menyatakan dukungan untuk Hamas yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza.
Hamas Palestina vs Israel
Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan; 81 orang Israel; 23 warga Thailand; dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.
Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.
Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.084 hingga Selasa (9/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Selain itu, tercatat 340 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (9/1/2023) setelah faksi perlawanan Palestina melawan pasukan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel