Kisah Tragis 6 Tentara Israel, Kena Senjata Makan Tuan saat Akan Hancurkan Terowongan Hamas
Tentara Israel justru tewas karena bom yang mereka pasang sendiri di terowongan Hamas
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Dia diterbangkan ke rumah sakit setelah ledakan itu dan dilaporkan tidak dalam kondisi parah.
Ledakan itu terjadi di dekat pabrik roket Hamas. Kala itu sejumlah tentara Israel dan jurnalis melakukan melihat-lihat pabrik itu.
Seorang jurnalis kemudian melihat adanya ledakan besar hingga terlihat di udara dan memfotonya.
Ketika tentara Israel mulai mengantar para jurnalis keluar dari Gaza, terdengar ada pengiriman tenaga medis untuk menangani korban ledakan.
Melalui radio, komandan Israel mengumumkan adanya banyak korban dalam peristiwa itu.
Dikutip dari The Messenger, jurnalis Israel bernama Ron Ben Yishai turut menyaksikan ledakan.
Yishai menyebut terowongan Hamas itu mengeluarkan bau amonia dan bahan kimia peledak.
Kata dia, percikan api apa pun bisa memicu ledakan di dalamnya.
Baca juga: Analis Militer Ungkap Alasan Terowongan Hizbullah Jadi Ancaman Israel
“Dari ruang sebelah, tangga menuju ke bawah ke arah pabrik, tempat Hamas membuat bahan peledak untuk roket jarak jauhnya,” ujar Yishai setelah melihat terowongan itu.
“Brigadir itu menuruni tangga itu, dan kami mengikutinya. Bau kuat amonia dan bahan kimia lain menusuk hidung kami. Saya merasa mata saya terbakar.”
Yishai dan para jurnalis lainnya memutuskan untuk tidak masuk ke dalam terowongan tempat pembuatan bahan peledak itu karena persoalan keamanan.
“Alasannya tidak hanya karena takut menghirup racun, tapi juga karena uapnya bisa meledak,” katanya menjelaskan.
“Percikan api apa pun bisa memicu ledakan, seperti yang terkadang terjadi.”
Yishai menyebut dia harus menggunakan masker pelindung dari gas. Jika tidak, dia tak akan mampu bertahan dari baru bahan kimia yang menenuhi terowongan itu,
Kata dia, pintu masuk terowongan itu terbuat dari benton yang diperkuat. Dia meyakini pintu itu bisa menahan serangan besar.
Dia menyebut IDF membawa para jurnalis untuk melihat terowongan itu agar mereka bisa punya gambaran tentang bahaya sistem produksi bahan peledak Hamas.
(Tribunnews/Febri)