Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Tuduh 2 Jurnalis yang Tewas Terkena Serangannya Lakukan Operasi Teror

Israel menuduh 2 jurnalis Al Jazeera yang terbunuh akibat serangannya adalah operasi teror.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Israel Tuduh 2 Jurnalis yang Tewas Terkena Serangannya Lakukan Operasi Teror
AFP
Kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Al-Dahdouh (tengah) memeluk putrinya saat ia berduka atas jenazah putranya Hamza Wael Dahdouh, seorang jurnalis jaringan televisi Al Jazeera, saat pemakamannya, setelah ia terbunuh dalam sebuah laporan. Serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza pada 7 Januari 2024. Dahdouh, yang terluka di lengan, kehilangan istri dan dua anaknya lainnya akibat pemboman Israel pada minggu-minggu awal perang. 

Pada hari Senin, dua keponakan Wael, Ahmed al-Dahdouh dan Muhammad al-Dahdouh juga tewas dalam serangan ketika bepergian dengan mobil di Rafah, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Perang di Gaza meletus ketika militan Hamas menyerbu perbatasan Gaza menuju Israel dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober yang menyebabkan sekitar 1.140 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Israel telah berjanji untuk memberantas Hamas, yang dikecam sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa, dan terus melakukan pemboman tanpa henti di Gaza, yang menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas telah menewaskan sedikitnya 23.357 orang, sebagian besar warga sipil.

Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York mengatakan setidaknya 79 jurnalis dan profesional media, sebagian besar warga Palestina, telah terbunuh sejak perang dimulai.

Selain itu, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mencatat, lebih dari tiga perempat dari 77 puskesmas sama sekali tidak berfungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Sekitar 1,9 juta pengungsi berisiko terkena penyakit menular karena kondisi kehidupan yang buruk, tempat penampungan yang penuh sesak, dan kurangnya akses terhadap air, sanitasi dan fasilitas kebersihan yang layak, kata PBB.

(Tribunnews.com, Widya)

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas