PBB Kecam Serangan Israel ke Lebanon yang Tewaskan Pemimpin Hamas: Melanggar Hukum
Pejabat PBB mengecam serangan Israel ke Lebanon yang menewaskan Saleh al-Arouri.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang hak asasi manusia (HAM), Ben Saul, mengecam serangan Israel ke Lebanon beberapa waktu lalu.
Serangan di Beirut, Lebanon, itu menewaskan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri.
Menurut Saul, serangan Israel tersebut adalah tindakan berbahaya dan bisa menjadi contoh buruk dalam konflik global.
"Dengan memperbesar konflik ke Lebanon, Israel sudah jelas melanggar hukum internasional, menerobos kedaulatan Lebanon, dan melanggar larangan penggunaan militer menurut Piagam PBB," kata Saul pada hari Rabu, (10/1/2024), ketika diwawancarai oleh Al Jazeera, dikutip dari Pars Today.
Selain itu, Saul mengklaim tindakan Israel yang melawan Hamas hingga ke Lebanon tak bisa dibenarkan.
"Serangan Hamas terhadap Israel tanggal 7 Oktober 2023 datang dari Gaza, bukan dari Lebanon," ujarnya.
Kata Saul, serangan itu harus menjadi perhatian Dewan Keamanan Israel. Dia juga meminta semua negara mendesak Israel agar tidak memperluas konflik.
Lebanon mengadu lagi kepada PBB
Pada hari yang sama, Lebanon mengajukan keluhan kepada PBB mengenai serangan Israel. Menurut PBB, Israel tindak mematuhi Resolusi PBB 1701.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Lebanon, keluhan itu juga menyertakan dokumen tentang bukti pelanggaran oleh Israel.
Dalam pernyataan itu Israel dituding "memutarbalikkan fakta dengan menyebut Lebanon bertanggung jawab atas pelanggaran secara terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayahnya".
Baca juga: Populer Internasional: Hizbullah Balas Kematian Arouri dan Tawil - Skandal Megakorupsi Ukraina
Dikutip dari Anadolu Agency, Resolusi 1701 mulai berlaku tahun 2006 dan berisi seruan untuk menghentikan pertikaian antara Lebanon dan Israel.
Pekan lalu Lebanon juga mengajukan keluhan atas serangan udara Israel yang merenggut nyawa al-Arouri.
Hizbullah siap balas Israel
Sementara itu, Hassan Nasrallah yang menjadi kelompok Hizbullah di Israel mengklaim pihaknya tak gentar terlibat dalam perang besar melawan Israel, Rabu, (4/1/2024).
Pernyataan itu dilontarkan Nasrallah setelah Israel membunuh al-Arouri.
Dia sekali lagi menegaskan bahwa serangan apa pun terhadap Lebanon akan dibalas.
Nasrallah menyebut, serangan terbaru Israel itu sebagai “serangan serius” terhadap Lebanon.
Kemudian, dia bersumpah bahwa serangan itu “tidak akan berlalu saja tanpa balasan dan hukuman”.
Pemimpin Hizbullah itu mengumumkan rencana serangan balasan. Kata dia, pembunuhan al-Arouri adalah tindakan “berbahaya” dan akan dibalas.
“Jika musuh berpikir tentang mengobarkan perang melawan Lebanon, maka perjuangan kita tidak akan ada batasnya, tanpa aturan. Dan mereka tahu apa yang saya maksudkan,” ujar Nasrallah dikutip dari Russian Today.
“Kami tidak takut perang. Kami tidak gentar. Kami tidak ragu-ragu,” katanya menegaskan.
Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel
Panglima Hizbullah tewas
Panglima Hizbullah bernama Wissam al-Tawil tewas karena serangan Israel udara Israel pada hari Senin, (8/1/2024).
Al-Tawil tewas bersama dengan seorang pejuang Hizbullah lainnya.
Serangan di Desa Majadl Selm itu menargetkan mobil yang ditumpangi kedua orang itu.
Al-Tawil dikenal sebagai wakil kepala pasukan elite Radwan milik Hizbullah. Dia memainkan peran penting dalam konflik antara Hizbullah-Israel belakangan ini.
“Ini serangan yang amat menyakitkan,” kata seorang pejabat Hizbullah dikutip dari Middle East Eye.
“Kini situasi akan makin memanas,” ujar pejabat lainnya.
Seorang pejabat lainnya mengatakan al-Tawil punya sumbangsih besar dalam operasi militer Hizbullah di daerah Selatan.
Dilansir dari CNN International, al-Tawil adalah pejabat Hizbullah paling senior yang tewas karena serangan Israel sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober 2023.
Hizbullah mengakui bahwa al-Tawil telah tewas karena serangan Israel.
Kelompok militan asal Lebanon itu juga membagikan foto al-Tawil bersama dengan Jenderal Qasem Soleimani, mantan panglima Iran, yang tewas 4 tahun silam.
Baca juga: Lagi, Hizbullah Tanggapi Pembunuhan Saleh al-Arouri, Serang Pangkalan Israel di Safad
Media asal Qatar bernama al-Araby al-Jadeedd menyebut al-Tawil punya hubungan erat dengan Soleimani yang menjadi Panglima Pasukan Quds di Garda Revolusioner Iran.
(Tribunnews/Febri)