Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Bayaran UEA akan Merecoki Houthi Agar AS Lakukan Militerisasi Laut Merah, Kata Ansarallah

Kelompok tentara bayaran yang didukung UEA merencanakan serangan sambil menyamar kepada kapal-kapal komersil meski tidak terkait dengan Israel di Laut

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Tentara Bayaran UEA akan Merecoki Houthi Agar AS Lakukan Militerisasi Laut Merah, Kata Ansarallah
Arab News
Sejumlah perusahaan pelayaran internasional terkemuka seperti Maersk dan Hapag Lloyd memilih menghindari Laut Merah karena kekhawatiran jadi sasaran serangan Houthi Yaman. 

Tentara Bayaran UEA Siap Merecoki Houthi, Agar AS Lakukan Militerisasi Laut Merah, Kata Ansarallah

TRIBUNNEWS.COM- Kelompok tentara bayaran yang didukung UEA merencanakan serangan sambil menyamar, sasarannya adalah kapal-kapal komersil meski tidak terkait dengan Israel di Laut Merah kata Fadl Abu Thalib, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarallah.

Berbeda dengan Houthi Yamah yang hanya menyerang kapal-kapal yang terkait Israel, tentara bayaran UEA itu merencanakan serangan yang juga menargetkan kapal-kapal yang tidak terkait dengan Israel.

Kelompok tentara bayaran yang didukung UEA sedang bersiap untuk melakukan serangan menyamar atau istilah militernya 'False Flag' atau Bendera Palsu terhadap kapal komersial yang tidak terkait dengan Israel agar Houthi yang dituduh melakukannya, sehingga mendorong militerisasi AS lebih lanjut di Laut Merah, kata seorang pejabat pada 9 Januari.

Fadl Abu Thalib, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarallah, mengatakan pada hari Selasa bahwa “UEA, melalui tentara bayarannya di Yaman, membuat pengaturan untuk menargetkan kapal-kapal komersial yang tidak ditujukan untuk entitas Zionis.”

Abu Dhabi dan perwakilannya ingin “mencampuradukkan situasi dan memberikan pembenaran kepada Amerika untuk melakukan militerisasi di Laut Merah,” tambah Abu Thalib.

“Tetapi kami mengatakan bahwa perilaku tercela mereka akan terungkap, karena operasi kami di Laut Merah dan Laut Arab memiliki tujuan yang spesifik dan jelas.”

Baca juga: Balas Dendam, Houthi Mengamuk & Lancarkan Serangan Besar terhadap Kapal AS dengan Drone dan Rudal

Baca juga: Balas Kematian Anggota Houthi, Operasi Gabungan Militer Yaman Serang Kapal AS Pakai Rudal Balistik 

Baca juga: AS dan Inggris Halau Serangan Besar Houthi, 18 Drone, 3 Rudal Jatuh di Laut Merah

Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel

Berita Rekomendasi

Ansarallah dan Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan banyak operasi angkatan laut terhadap kapal-kapal yang terkait atau menuju Israel.

Serangan-serangan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza dan perlawanan Palestina, dan bertujuan untuk mencegah barang-barang mencapai pelabuhan-pelabuhan Israel selama akses Gaza terhadap bantuan terhambat.

Sanaa telah berjanji bahwa hanya kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel yang akan menjadi sasaran, dan tidak ada yang lain. Tidak ada korban jiwa atau cedera akibat serangan Yaman.

Baca juga: Ansarallah: Milisi Proksi UEA Bikin Operasi False Flag di Laut Merah, Houthi Cuma Buru Israel

Baca juga: Houthi Tak Mundur, Aliansi Laut Merah Pimpinan AS Gagal, Laksamana Italia: Kelemahan NATO Terungkap

AS membentuk satuan tugas maritim bulan lalu untuk melindungi kepentingan Israel di Laut Merah.

Sebagai bagian dari operasi gugus tugas ini, pada tanggal 31 Desember, helikopter AS menenggelamkan tiga kapal Yaman dan menewaskan sepuluh perwira angkatan laut.

Pada tanggal 9 Januari, CENTCOM mengklaim bahwa pasukan AS dan Inggris menembak jatuh 21 rudal dan drone yang ditembakkan oleh Ansarallah menuju jalur pelayaran Laut Merah, menyebutnya sebagai serangan Yaman ke-26. Sanaa hanya mengkonfirmasi 13 operasi.

Menurut laporan media Arab dan Israel, para pejabat di Dewan Transisi Selatan (STC) yang separatis Yaman dan didukung UEA telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan gugus tugas Washington dan membantu melindungi pelayaran Israel.

Dewan Transisi Selatan STC juga dilaporkan telah berdiskusi dengan Washington mengenai kemungkinan memobilisasi kelompok tentara bayaran yang didukung UEA dan milisi yang terkait dengan STC melawan musuh Israel di Yaman, surat kabar Al-Akhbar melaporkan bulan lalu.

“STC di Yaman selatan ingin memerangi Houthi … Jika Israel mengakui hak kami untuk menentukan nasib sendiri di Yaman selatan, Anda akan menemukan sekutu di lapangan untuk melawan ancaman Houthi,” media Ibrani mengutip sumber yang dekat dengan pemimpin STC Aidarous al -Zubaidi berkata.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas