Rabi Yahudi Sebut Israel Seharusnya Dihukum Buntut Agresi Brutal ke Gaza, Desak Netanyahu Ditahan
Rabi Yahudi menyebut Israel sudah seharusnya dihukum berat buntut agresi ke Gaza. Dia pun mendesak Netanyahu dijebloskan ke penjara.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Rabi Yahudi Orthodoks, Haim Sofer menyatakan sudah seharusnya Israel dihukum dalam sidang Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ).
Sofer mengatakan Israel telah bertanggung jawab atas tewasnya puluhan ribu warga sipil buntut agresi brutalnya ke Gaza.
“Pemerintah Israel sudah seharusnya diberi hukuman yang mana itu pantas untuk mereka.”
“Kita berbicara tentang 23 ribu laki-laki, wanita, anak-anak, dan lansia yang tewas. Mayoritas dari orang-orang ini adalah warga tak berdosa dan kehancuran di Gaza sangat masif,” katanya dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (13/1/2024).
Sofer mengungkapkan agresi brutal Israel ke Gaza sudah menjurus kepada pembersihan etnis dan telah masuk dalam kejahatan perang.
“Seruan saya kepada bangsa-bangsa di dunia untuk tidak membiarkan kejahatan perang ini. Zionis adalah penjahat perang,” ujarnya.
Alhasil, Sofer menganggap seluruh anggota Pemerintah Israel harus dihukum dan dijebloskan ke penjara termasuk Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
“Ini sangat penting untuk menjebloskan mereka ke penjara, ini (agresi Israel) sudah termasuk kejahatan perang, ini (dihukumnya Israel) menjadi bentuk terwujudnya keadilan,” katanya.
Israel Sudah Jajah Palestina
Sofer menekankan bahwa orang Yahudi sebenarnya hanya hidup “sebagai tamu” di antar negara-negara Arab atau sebagai bagian dari rakyat Palestina.
Baca juga: Serangan Houthi di Laut Merah Bikin Perdagangan Dunia Turun 1,3 Persen di Desember 2023
Dia pun berharap agar adanya perdamaian yang dapat dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kekuatan dunia dengan menekan Israel mengembalikan tanah tersebut kepada Palestina.
“Berikan mereka (rakyat Palestina) ganti rugi atas semua yang telah mereka derita dari Zionis,” ujarnya.
“Saya yakin orang-orang Yahudi akan ditrerima kembali untuk hidup di bawah yurisdiksi Palestina-Muslim. Mereka akan diterima untuk hidup bersama mereka dengan hak-hak agama yang penuh,” sambung Sofer.
Sofer pun mengatakan bahwa perdamaian antara Palestina dan Israel bisa terjadi berkaca dari peristiwa penghapusan rezim apartheid di Afrika Selatan.
“Akhir dari negara Israel “jelas akan datang… karena pemberontakan terhadap Tuhan tidak akan berhasil,” katanya.