Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ABK Indonesia Terdampar di Guangzhou China, Kerja di Kapal Asing Gaji Tak Dibayar Sejak November

ABK asal Indonesia yang bekerja di sebuah kapal kargo berbendera Sierra Leone mengeluhkan gaji mereka tidak dibayar dan kini terdampar di China.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in ABK Indonesia Terdampar di Guangzhou China, Kerja di Kapal Asing Gaji Tak Dibayar Sejak November
Instagram @pelaut.story
Anak buah kapal (ABK) Kapal Grand Sunny, berkebangsaan Indonesia menuntut agar dipulangkan kembali ke Tanah Air karena sejak November 2023 gaji mereka belum dibayar oleh majikan mereka. Mereka kini terdampar di Guangzhou, China. Grand Sunny merupakan kapal generaal cargo berbendera Sierra Leone 

Kerja di Kapal Asing, ABK Indonesia Ngeluh Tak Digaji, Terdampar di China, Minta Dipulangkan ke Tanah Air

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video di media sosial, anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di sebuah kapal kargo berbendera Sierra Leone mengeluhkan gaji mereka tidak dibayar oleh perusahaan operator kapal sejak November 2023.

Para ABK WNI tersebut mengaku berada di Kota Guangzhou, China.




Mereka minta dipulangkan ke Indonesia lantaran sejak dua bulan lalu, gaji mereka belum kunjung dibayar.

Selama para ABK berikut nahkhodanya yang juga asal Indonesia bekerja di kapal ikan Grand Sunny.

Menurut narasi di Instagram @pelaut.story, video tuntutan minta pemulangan ke Indonesia tersebut dibuat oleh kru dan nahkoda kapal Grand Sunny, Ciprianus Purwana.

"kru kapal Grand Sunny yang berada di nansa Guangzhou China meminta tolong untuk bapak Sanusi selaku Ketua PPI untuk melakukan pengembalian kru dan perlindungan hak WNI karena semua kru WNI sengsara dan dari bulan November kami belum terima gaji,"

BERITA TERKAIT

tulis narasi dalam postingan tersebut, dikutip Rabu, 17 Januari 2024.

Saya ciprianus purwana sebagai nahkoda kapal motor Grand Sunny bendera Sera Leone ingin melaporkan kepada bapak dan minta perlindungan pemulangan ke Indonesia karena kami mulai dari bulan November sampai dengan hari ini tanggal 6 Januari tahun 2024 kami belum menerima gaji beserta perbekalan yang kami butuhkan di atas kapal.

selalu di beri secara terlambat Terus yang paling parah itu adalah tentang air tawar kehabisan sama sekali sehingga kami mandi dengan air sungai ataupun kita untuk kebutuhan sehari-hari MCK itu adalah dengan air sungai itu yang airnya adalah payau.

Baca juga: Terjadi Lagi, Bendera Parpol Dipasang Sembarangan di Flyover Mampang Celakai Sepasang Lansia

dengan ini kami memohon kepada bapak Sanusi selaku ketua PPI untuk memberikan pertolongan evakuasi kepada kami dan meneruskannya ke kementerian Luar Negeri dan kedutaan Republik Indonesia yang ada di Beijing untuk memulangkan kami secara resmi

dan mohon juga diusahakan tentang hak kami sebagai kru yaitu gaji mulai bulan November sampai dengan tanggal 6 Januari ini supaya bisa dibayarkan demikian. Terima kasih.

demikian isi postingan permintaan para awak kapal dan nahkoda mereka.

Baca juga: Uni Eropa Masukkan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam Daftar Teroris

Berdasar penelusuran Tribunnews pada situs vesselfinder.com, kapal Grand Sunny merupakan kapal berbendera Sierra Leone dengan panjang 96 meter dan beam 14 meter dengan kapasitas angkut 5.000 DWT.

Kapal ini memiliki kode IMO/MMSI 8784456/667001760 dengan call sign 9LU2563.

Posisi kapal seperti terdata di situs ini terakhir kalinya 117 hari lalu, berada di pantai China bagian selatan.

Grand Sunny merupakan kapal jeis general cargo dan dibangun tahun 2004 (berusia 20 tahun).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas