Bom Bunuh Diri Meledak di Ibu Kota Somalia, 3 Orang Tewas, Al-Shabab Akui Bertanggung Jawab
Bom bunuh diri meledak di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, tiga orang tewas dan dua orang lainnya menderita luka-luka, menurut pihak berwenang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
“Untuk tujuan keamanan operasional, kami tidak akan merilis informasi tambahan sampai operas selesai," lanjutnya.
Dan untuk menghormati keluarga yang terkena dampak, CENTCOM menegaskan tidak akan merilis informasi lebih lanjut mengenai personel yang hilang, dikutip dari The Messenger.
Wilayah operasi Armada ke-5 mencakup sekitar 2,5 juta mil persegi perairan dan mencakup Teluk Arab, Laut Merah, dan Samudera Hindia, menurut situs web militer .
Helikopter PBB Ditangkap dan Dibakar di Somalia
Belum lama ini, Helikopter Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditangkap dan dibakar oleh Al-Shabab, kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda.
Washington Post melaporkan peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/1/2024) di Mogadishu, Somalia.
Dua orang yang bekerja dengan organisasi internasional dan berbasis di Mogadishu menguraikan bahwa helikopter PBB itu melakukan pendaratan darurat di wilayah Galguduud tengah.
Seorang pejabat PBB di Mogadishu juga mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Al Jazeera.
"Pendaratan darurat terjadi karena helikopter melaporkan adanya kesalahan teknis," jelas memo internal PBB.
Berdasarkan memo tersebut, ada sembilan penumpang di dalam pesawat tersebut.
Di antaranya termasuk personel militer dan kontraktor pihak ketiga.
"Pesawat tersebut mengalami kerusakan tak lama setelah lepas landas dari kota Beledweyne di Somalia tengah," kata Mayor Hassan Ali kepada kantor berita Reuters.
“Dua pria Somalia dan beberapa warga asing berada di dalam pesawat," paparnya.
Pesawat itu juga membawa pasokan medis dan seharusnya mengangkut tentara yang terluka dari wilayah Galguduud.
Setidaknya enam penumpang dilaporkan ditangkap oleh al-Shabab.
“Semua penerbangan PBB untuk sementara dihentikan di wilayah tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi memo itu.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)