Israel Diguncang 9.500 Roket Sejak 7 Oktober, Walikota Sderot Serukan Pemusnahan Total Gaza
Sderot dibangun di atas reruntuhan desa Najd di Palestina.cDesa tersebut dibersihkan secara etnis dari penduduk Palestina pada 13 Mei 1948 oleh zionis
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Diguncang 9.500 Roket dan Drone Sejak 7 Oktober, Walikota Sderot Serukan Pemusnahan Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Alon Davidi, Walikota pemukiman Israel selatan, Sderot, menyerukan agar lingkungan di Jalur Gaza “dimusnahkan” jika roket-roket masih ditembakkan ke arah Israel.
Anadolu melaporkan, Alon Davidi menyebut, pemusnahan lingkungan-lingkungan warga Palestina di Jalur Gaza mesti dilakukan secara otomatis.
Baca juga: Jawab Koar-koar Tentara Israel, Hamas Hujani Netivot-Givolim dengan Puluhan Roket dari Gaza Utara
“Jika mereka meluncurkan roket dari wilayah tertentu, seluruh lingkungan harus musnah,” kata Alon Davidi kepada Radio Angkatan Darat kemarin, Selasa (16/1/2024).
“Seluruh wilayah harus dimusnahkan, dan kita harus bekerja secara sistematis,” tambahnya.
Pada Senin, pihak berwenang Israel mengatakan kalau sembilan roket telah ditembakkan dari Gaza menuju Sderot, dan lima di antaranya telah dicegat, menurut Channel 7 Israel.
Pasukan pendudukan Israel pekan lalu mengatakan, sejak 7 Oktober, ada sekitar 9.500 roket, peluru dan serangan drone yang diluncurkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, Lebanon, Suriah dan Yaman.
Segera setelah serangan lintas batas Hamas pada tanggal 7 Oktober, Israel mengevakuasi 60 persen penduduk Sderot.
Namun, Davidi meminta pemerintah Israel untuk mengevakuasi seluruh warga karena perang, lapor media berbahasa Ibrani.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Kirim Pesan ke Keluarga Tawanan Israel: Banyak Sandera Tak Diketahui Nasibnya
Tanah Pendudukan Sderot
Sderot dibangun di atas reruntuhan desa Najd di Palestina.
Desa tersebut dibersihkan secara etnis dari penduduk Palestina pada tanggal 13 Mei 1948 oleh pasukan Zionis, tiga hari sebelum negara Israel mendeklarasikan “kemerdekaan”.
Lebih dari 400 petani Palestina dan keluarga mereka diusir dari tanah mereka dan “direlokasi” sebagai pengungsi di Gaza, yang berjarak kurang dari satu mil jauhnya dari titik terdekatnya.
Selama serangan militer Israel tahun 2014 terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dilaporkan bahwa warga Israel berkumpul di Sderot untuk menyaksikan dan bersorak saat bom jatuh di daerah kantong tersebut.
(oln/anadolu/memo/*)