3 Sandera Israel Tewas, Ibu Korban Tuduh IDF Bunuh Mereka Pakai Bom Gas
Israel gagal menemukan penyebab kematian 3 sandera yang ditemukan di Jabalia bulan lalu. Ibu korban membandingkan jika itu terjadi ke anak Netanyahu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak dapat menemukan penyebab kematian tiga sandera warga Israel yang ditemukan di Jalur Gaza pada Desember 2023 lalu.
Tiga sandera itu adalah Sersan Ron Sherman (19), Kopral Nick Beiser (19), dan Elijah Toledano (28).
“Perwakilan tentara Israel mendatangi keluarga dua tentara yang ditangkap, Sersan Ron Sherman dan Kopral Nick Beiser, untuk memberi tahu mereka tentang temuan mengenai kematian mereka di penawanan Hamas pada Selasa (16/1/2024) malam," lapor The Jerusalem Post, Rabu (17/1/2024).
Namun, IDF memberi tahu keluarga dua sandera militer itu bahwa tidak dapat menemukan penyebab kematian mereka, dikutip dari ABC News.
Tidak Ditemukan Luka pada Tubuh Mereka
Laporan patologis dari mayat ketiga sandera tidak menunjukkan tanda-tanda trauma atau tembakan pada tubuh mereka.
Kematian mereka juga tidak dapat dikesampingkan atau dikonfirmasi apakah mereka terbunuh karena mati lemas, keracunan atau karena serangan IDF atau Hamas.
“Mengingat kondisi jenazah, penyebab kematian tidak dapat ditentukan, dan pada tahap ini tidak dapat dikesampingkan atau dipastikan bahwa mereka terbunuh akibat mati lemas atau keracunan,” kata IDF dalam pernyataannya, Rabu (17/1/2024).
"Sampel diambil untuk melakukan tes toksikologi lebih lanjut, yang mungkin akan mengungkap rincian lebih lanjut nanti," lanjutnya.
Ibu Ron Sherman Tuduh IDF Pakai Gas Beracun
Ibu Ron Sherman menerbitkan sebuah postingan pada Selasa (16/1/2024) malam, menuduh tentara Israel secara keliru membunuh putranya.
Baca juga: 2 dari 3 Sandera Tewas Kena Bom Israel, Noa Argamani: 3 Rudal Hantam Gedung Kami
“Tentara Israel mengisi terowongan tempat dia ditahan dengan gas, yang menyebabkan kematian putranya karena keracunan," kata ibu Ron Sherman.
"Ron mencoba menghirup udara, tapi dia hanya menghirup racun tentara Israel," lanjutnya.
Sang ibu menyatakan dia menemukan beberapa jari anaknya juga terjepit, tampaknya karena upaya putus asa untuk keluar dari kuburan racun yang dikuburkan oleh tentara Israel ketika dia mencoba menghirup udara, namun dia hanya menghirup racun tentara Israel.
"Tidak ada masa depan bagi negara ini jika ini adalah apa yang mereka lakukan setelah mereka meninggalkannya pada hari Sabtu (7/10/2023) itu," lanjutnya.
Ia bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika yang diculik oleh Hamas adalah keluarga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, atau Kepala Staff IDF Herzi Halevy.