Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Timur Tengah Memanas, Kecam Iran setelah Bombardir 3 Negara, Israel Jadi Kuncinya 

Ketegangan terjadi di Timur Tengah, serangan Israel terhadap Gaza akan meningkat menjadi perang regional besar-besaran libatkan AS hingga Iran

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Timur Tengah Memanas, Kecam Iran setelah Bombardir 3 Negara, Israel Jadi Kuncinya 
Safin HAMID / AFP
Seorang anggota tim pertahanan sipil melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di dekat puing-puing dan mobil yang hancur menyusul serangan rudal yang diluncurkan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) di ibu kota wilayah Kurdistan, Arbil, pada 17 Januari 2024. IRGC telah meluncurkan serangan rudal terhadap beberapa sasaran “teroris” di Suriah dan wilayah otonom Kurdistan Irak, media pemerintah Iran melaporkan pada 16 Januari. Safin HAMID / AFP 

“Jika genosida di Gaza berhenti, maka hal ini akan mengakhiri krisis dan serangan lain di wilayah tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Rabu (17/1/2024).

Komentar Abdollahian menggemakan tujuan kelompok bersenjata tertentu dalam jaringan pengaruh Iran.

Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan serangan Israel di Gaza setelahnya, kelompok militan Hizbullah terlibat dalam konfrontasi setiap hari dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.

Pemberontak Houthi telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal komersial dan kapal militer Barat di Laut Merah, arteri utama perdagangan internasional.

Dan pasukan yang didukung Iran di Irak dan Suriah telah melancarkan puluhan serangan yang ditujukan terhadap posisi militer AS di negara-negara tersebut, sehingga menimbulkan sejumlah ancaman.

Pada hari Minggu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan untuk pertama kalinya bahwa konfrontasi di perbatasan Lebanon-Israel, yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir, “tidak akan berakhir” sebelum gencatan senjata di Gaza.

Namun, pada hari Rabu, Kepala Staf Umum Israel mengatakan kemungkinan terjadinya perang di front utara Israel “jauh lebih tinggi” saat ini dan bahwa Israel meningkatkan kesiapannya untuk “bertempur di Lebanon.”

Berita Rekomendasi

Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi menyampaikan komentar tersebut saat mengunjungi latihan pasukan cadangan di Israel utara, dekat perbatasan dengan Lebanon.

“Saya tidak tahu kapan perang di utara terjadi. Saya dapat memberitahu Anda bahwa kemungkinan terjadinya perang dalam beberapa bulan mendatang jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu,” kata Halevi.

Sementara itu, ada kekhawatiran, dampak dari ketegangan ini mulai meluas ke luar Timur Tengah.

Tiongkok menyerukan untuk menahan diri pada hari Rabu, dengan mengatakan pihaknya menganggap Iran dan Pakistan sebagai “tetangga dekat dan negara-negara Islam besar.”

“Kami menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri, menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Militer AS Sita Senjata

Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menaiki kapal menuju Yaman dan menyita komponen rudal buatan Iran.

AS juga menyita persenjataan lainnya yang disebut ditujukan untuk pasukan Houthi, dalam sebuah operasi yang menyebabkan dua pasukan komando Seal hilang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas