PM Yordania Minta AS dan Negara-negara Besar untuk Pimpin Diakhirinya Perang Israel-Hamas di Gaza
Khasawneh mengatakan diplomasi dan pengaruh internasional sangat diperlukan untuk menjamin gencatan senjata.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Perdana Menteri Yordania Bisher al Khasawneh telah mendesak Amerika Serikat (AS) dan negara-negara besar lainnya untuk menggunakan pengaruhnya dalam mengakhiri perang antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Khasawneh mengatakan diplomasi dan pengaruh internasional sangat diperlukan untuk menjamin gencatan senjata.
“Kepemimpinan diperlukan dari teman-teman Amerika dan mitra Amerika kami, dan dari berbagai negara di dunia, yang dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan di Israel dengan sungguh-sungguh untuk mengakhiri perang ini,” katanya dalam sebuah pernyataan, Jumat (19/1/2024).
Baca juga: Israel Krisis Pasukan Usai Batalyon Tentara Cadangan Tolak Perintah Perang di Gaza
Dia menambahkan bahwa opini publik di negara-negara Barat sudah jelas dalam kekhawatiran mereka mengenai kekerasan dan tekanan yang diberikan oleh sistem berbasis aturan internasional seputar isu-isu seperti pemberian bantuan ke wilayah Gaza yang hancur.
“Negara-negara besar tidak hanya mempunyai tanggung jawab moral, tetapi juga kewajiban dalam konteks menjaga sistem internasional berbasis aturan untuk datang dan memberitahu pemerintah Israel saat ini bahwa hal ini perlu dihentikan,” ujar Khasawneh.
“Harapannya adalah segala sesuatunya dapat berubah menjadi sebuah cara yang secara mendasar menyelesaikan lingkaran setan kekerasan dan pembunuhan ini,” sambungnya.
Israel dan sekutu terdekatnya yakni Amerika Serikat, saat ini tampak berselisih dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahan koalisi sayap kanannya, yang sebagian besar menolak pembentukan negara Palestina meskipun Washington berpendapat solusi dua negara adalah satu-satunya cara yang layak untuk mewujudkannya perdamaian abadi di wilayah tersebut.